Gubernur Rohidin Umumkan Varian Delta Terdeteksi di Kota Bengkulu

Infonegeri, BENGKULU – Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menyampaikan ditemukannya Varian Delta di Kota Bengkulu yang saat ini terdapat tiga kasus akan diawasi secara ketat, dan kondisi pasien sudah dalam posisi perawatan.

Diketahui Varian ini patut diwaspadai karena memiliki sejumlah perbedaan dibandingkan dengan varian Alpha dan virus corona yang pertama kali teridentifikasi di China pada 2019 lalu. Berdasarkan WHO, varian Delta adalah lebih cepat menyebar daripada varian lain.

“Sebetulnya dari segi penanganan tidak ada yang berbeda, namun dari beredarnya informasi yang berkembang menyebabkan ketakutan berlebihan di masyarakat. Jika penyebarannya dapat dilokalisir dengan baik tentu penanganannya akan mudah,” ungkap Rohidin, Sabtu (17/07/2021).

Rohidin juga menyampaikan capaian vaksinasi untuk kelompok pertama (pelayan publik dan tenaga kesehatan) cukup tinggi. Namun, pada kelompok lansia dan masyarakat umum capaiannya masih rendah sekitar 14,42 persen vaksin dosis pertama.

“Berkat dukungan penuh dan gerakan cukup masif dari TNI POLRI ternyata animo masyarakat cukup tinggi melebihi target dan hal ini akan terus dilakukan secara gencar melibatkan seluruh pihak,” ujar Gubernur.

Tidak itu saja untuk kesiapan di Provinsi Bengkulu dalam ketersediaan tabung oksigen, masih mencukupi hingga saat ini, namun juga diupayakan untuk ditambah. “Beberapa penyalur sudah menyanggupi, untuk menambah pasokan oksigen,” jelas Gubernur.

Sementara, Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono menyebutkan kabupaten/kota dengan situasi pandemi level 3 dan 4, serta terdeteksi varian Delta membutuhkan respon yang lebih ketat dan perlu dilakukan penurunan mobilitas penduduk guna mengendalikan lonjakan kasus.

“Bagi daerah yang masuk pada assesmen level 3 dan 4, apalagi di wilayahnya telah terdeteksi varian delta. Perlu dipertimbangkan untuk peningkatan level menjadi PPKM Darurat (salah satunya kota Bengkulu),” terangnya.

Lanjut Wamen, testing dan tracing harus terus ditingkatkan dan dilaporkan untuk penemuan kasus dan tindak lanjut sehingga dapat menurunkan positive rate. Kemudian, seluruh rumah sakit diharapkan mengisi laporan harian oksigen agar kebutuhannya terdata.

“Diimbau setiap wilayah tetap melakukan testing dan treacing kasus, dan tes diprioritaskan bagi suspek (orang bergejala), maupun kontak erat. Dan laporan harian oksigen perlu terus diupdate, agar Kemenkes dapat mendata dan menyalurkan bantuan sesuai kebutuhan daerah,” katanya mengakhiri. [SA/Adv]