Infonegeri, JAKARTA – Helmi Hasan dan 9 Kepala Daerah lainnya terpilih Nomine Anugerah Kebudayaan (AK) PWI pada Hari Pers Nasional (HPN) 2022 di Kendari, Sulawesi Tenggara, yang berlangsung di kantor PWI pusat, Rabu (15/12/2021).
10 kepala daerah terpilih ini akan melakukan presentasi dan sesi tanya jawab dengan tim juri. Disini, kepala daerah harus memaparkan sendiri dan menjawab berbagai pertanyaan pendalaman dari tim juri secara tatap muka selama dua hari (15-16 Desember).
Terlihat Walikota Bengkulu memenuhi undangan tim juri AK-PWI, Helmi Hasan didampingi Sekda Arif Gunadi, Plt Asisten I Eko Agusrianto, Asisten II Saipul Apandi, Inspektur Eka Rika Rino, Kepala Bapelitbang Firman Romzie dan Tim TP2KB Zacky Antoni dan Harius.
“Ya, hari ini pak wali datang ke PWI pusat terkait Nomine Anugerah Kebudayaan (AK) PWI Pada Hari Pers Nasional (HPN) 2022 di Kendari. Tadi sesi pengambian foto dan pak wali juga diminta testimoni masalah pers nasional. Alhamdulillah kita juga disambut baik oleh Ketua Pelaksana AK – PWI Yusuf Susilo Hartono,” ujar Eko.
Eko menjelaskan, berbagai rangkaian kegiatan Walikota Helmi untuk hari ini berjalan baik. “Alhamdulillah, semua lancar, dan disinilah terbukti pak Walikota cukup di kenal, sapaan sapaan pun banyak dilakukan oleh para undangan, jadi artinya pak Wali ini memang dikenal luas secara publik dengan gebrakan-gebrakan programnya,” jelas Eko.
Setelah diundi, Walikota Helmi mendapatkan nomor urut 5 dari 10 kepala daerah yang masuk nominasi. “Iya nomor urut 5, insya allah ini membawa keberuntungan, karena sama halnya seperti nilai 5 sila kita, yakni satu ke satuan dari semua aspek kehidupan,” tutur Eko.
Sebelumnya, Menurut Ketua Pelaksana AK – PWI Yusuf Susilo Hartono, masing-masing kepala daerah tersebut berhasil dengan baik menarasikan dan memvisualkan pergulatan memenangkan kesehatan, berbasis informasi dan kebudayaan, guna mewujudkan perilaku baru.
Salah satu yang menarik, sebelum ada kebijakan prokes pandemi Covid-19, di antara daerah-daerah tersebut sudah memiliki “protokol warisan nenek moyang” dalam menghadapi wabah, yang dirawat dalam adat dan tradisi setempat.
Hal ini menunjukkan sekaligus bukti bahwa kebudayaan daerah itu memiliki “harta karun kultural” tersembunyi, yang seringkali dilupakan oleh pemiliknya sendiri, maupun pengambil keputusan yang nir kebudayaan.
Beruntung bagi kepala daerah yang menyadari harta karun kulturalnya itu. Sehingga pada saat terjadi pandemi, tinggal memadukan dengan prokes dan vaksinasi, serta berbagai aplikasi berbasis teknologi, untuk melawan Covid-19. [SA]
Diketahui berikut 10 kepala daerah yang masuk nominasi AK-PWI di HPN 2022 :
- Wali Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat, Rahmat Effendi
- Bupati Buton, Sulawesi Tenggara, La Bakry
- Bupati Lamandau, Kalimantan Tengah, Hendra Lesmana
- Bupati Indramayu, Jawa Barat, Hj. Nina Agustina
- Wali Kota Bengkulu H. Helmi Hasan
- Bupati Lamongan, Jawa Timur, H.Yuhronur Efendi
- Walikota Surakarta, Jawa Tengah, Gibran Rakabuming Raka
- Wali Kota Padang Panjang, Sumatera Barat H. Fadli Amran (Datuak Paduko Malano)
- Bupati Magetan, Provinsi Jawa Timur, H. Suprawoto,
- Bupati Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, H. Musyafirin