Reses Sefty Yuslinah bersama HKTI Kota Bengkulu Wujudkan Food Estate

Infonegeri, BENGKULU – Program pemerintah dalam Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) agar terhindar dari krisis pangan global selama pandemi covid-19 akan melakukan percepatan pelaksanaan pembangunan melalui Perpres Nomor 109 Tahun 2020.

Perpres tersebut salah satunya Peningkatan Penyediaan Pangan Nasional (Food Estate). Badan Panganan Global (FAO) sebelumnya mengingatkan supaya program pertanian segera dilakukan agar Indonesia terhindar dari krisis pangan global selama pandemi.

Senada yang dilakukan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bengkulu, Sefty Yuslinah bersama Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kota Bengkulu saat menyerap dan menyalurkan aspirasi masyarakat Kota Bengkulu.

“Hari ini Alhamdulilah bisa ketemu langsung para petani bagaimana keluhan-keluhan mereka (petani) rasakan terutama tentang pupuk bersubsidi serta pembagiannya yang tidak merata.” Ungkap Sefty, Sabtu (19/03).

Hal tersebut, Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini sangat menyangyangkan ditengah masyarakat masih adanya petani yang mengeluhkan pupuk subsidi, padahal ketersedian pupuk subsidi di Dinas Pertanian sudah mencukupi untuk para petani di Kota Bengkulu.

“Ini sangat kita sayangkan padahal dari Dinas Pertanian sebenarnya pupuk itu sudah mencukupi untuk lahan seluas 250 hektare persawahan milik masyarakat yang ada di Kota Bengkulu.” Jelasnya kepada masyarakat atas kelangkaan pupuk subsidi.

Tidak itu saja, masyarakat juga mengeluhkan debit air dari irigasi yang sudah ada, menurut masyarakat walaupun irigasi sudah ada akan tetapi tidak mampu mengairi persawan masyarakat dan mudah-mudah nanti bersama-sama mencari solusi.

“Debit air dari perairan Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) sebagaimana yang disampaikan koordinator petani yang ada di Panoran dan Dusun Besar ini. Dan ini menjadi Pekerjaan Rumah (PR) kita, mudah-mudahan nanti ada satu solusi terbaik.” Katanya.

Reses yang digelar di Dusun Besar, Kecamatan Singaran Pati, Kota Bengkulu ini dimana masyarakat juga meminta agar dibangunkan sumur bor untuk keperluan mengairi lahan persawahan mereka dan juga meminta untuk menghargai dalam pembasmian hama tikus.

“InsyaAllah tadi sudah saya sampaikan juga didengar oleh seluruh petani di Panoran dan Dusun Besar, akan kita advokasi, kalaupun belum dengan anggaran APBD yang jelas saya sudah mengatakan tadi disaat pertemuan. Dan mudah-mudahan di 2023 lebih banyak lagi” harapnya.

Ditambahkan, Mustafa Koordinator Petani Panoran dan Dusun Besar sekaligus Anggota HKTI Kota Bengkulu ini mengucapkan ribuan terimakasih karena aspirasi kami langsung didengar dengan percontohan 1 sumur bor untuk mengaliri sawah kami.

“Air itu sangat utama bagi petani sawah, karena walaupun dimusim hujan debit ari dari DDTS tidak mencukupi untuk mengairi persawan kami. Dan alhamdulilah kami petani sangat bangga aspirasi langsung didengar 1 sumur bor akan dibangun.” Ucapnya.

Diakhir reses Sefty Yuslinah bersama HKTI Kota Bengkulu menyerahkan bantuan bibit kepada perwakilan koordinator Petani Panoran dan Dusun Besar yang langsung diserah oleh Ketua HKTI Kota Bengkulu, Supratman dilanjutkan dengan Sefty. [SA]