Infonegeri, BENGKULU – Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi menegaskan Sekolah dibawah naungannya Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu tak melakukan pungutan biaya perpisahan di Sekolah.
Hal tersebut disampaikan Dedy karena Pemkot Bengkulu tak ingin membebani orang tua atau wali murid dengan biaya perpisahan sekolah yang akan digelar dalam waktu dekat ini. Apalagi bagi orang tua yang tidak mampu.
“Ya, kita mengimbau kepada pihak sekolah jangan memberatkan orangtua siswa. Kalaulah karena orang tuanya tidak mampu jangan dipaksa. Jadi, Walikota sering mengingatkan kita tak boleh memberatkan beban orang tua siswa, apalagi di kondisi yang sekarang belum begitu stabil,” ungkapnya, Rabu (11/5/2022).
Dedy menyarankan pihak sekolah dapat menggelar acara perpisahan di sekolah saja, dengan secara sesederhana mungkin yang terpenting didalam acara tersebut berkesan antara orang tua, siswa dan pihak gurunya.
“Kami imbau kepada kepala sekolah tolong kalau pun harus mengadakan, adakan dengan cara yang sederhana, khidmat yang penting berkesan, cukup di sekolah saja tidak harus ke hotel atau gedung lain,” jelasnya.
Sebelumnya, Waka I DPRD Kota Bengkulu Marliadi juga mengimbau pihak sekolah agar tak memaksa orang tua siswa untuk menggelar kegiatan perpisahan di hotel mewah atau tempat lain yang bisa membebani.
Kegiatan perpisahan bagi siswa kelas IX untuk SMP sudah menjadi budaya bagi dunia pendidikan di Indonesia dimana untuk perpisahan selalu dibebankan biaya kepada orang tua siswa.
Marliadi pun mengimbau untuk tidak mengambil pungutan dari orang tua untuk apapun bentuknya, termasuk untuk biaya perpisahan sekolah.
“Hal itu tidak boleh dilakukan pihak sekolah. Namun kalau sifatnya sumbangan sukarela itu juga harus ada persetujuan orang tua siswa bersama komite sekolah. Sumbangannya itu pun tidak mengikat, artinya seberapa mampu orang tua siswa,” ujar Marliadi. [SA/Rls]