Infonegeri, BENGKULU – Meskipun stok aman, cuaca buruk menyebabkan kenaikan harga cabai di Provinsi Bengkulu meskipun harga dipasar tradisional mengalmai kenaikan harga yang signifikan. Seperti cabai merah mencapai Rp 85 ribu perkilogramnya.
Dikatakan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu, Sisardi penyebab hargai cabai merah naik adanya cuaca buruk yang mempengaruhi hasil panen petani. Sedangkan cabai yang beredar di pasaran Kota Bengkulu paling banyak dari Rejang Lebong.
“Ada tiga wilayah persediaannya menipis yaitu Kabupaten Lebong yang cabai merahnya 14,17 ton sedangkan kebutuhan masyarakat 14,07 ton atau 0,1 persen. Selanjutnya Kabupaten Rejang Lebong yang merupakan penyedia cabai yang saat ini ketersediaan sekitar 29 ton sedangkan kebutuhan mencapai 28,5 ton,” ungkap Sisardi, Senin (13/06/2022).
Sementara itu lanjutnya di Kabupaten Bengkulu utara stok juga menipis, “Ketersediaan cabai merah di Bengkulu Utara sekitar kurang lebih sebanyak 25,56 ton berbanding kebutuhan masyarakat 24,86 ton dengan perkiraan hingga dua minggu kedepan.” Katanya.
Kebutuhan cabai Di Kota Bengkulu saat ini cukup tinggi, untuk cabai merah 14,9 ton per minggu dan cabai rawit sebanyak 1,8 ton. Sedangkan ketersediaan cabai merah sebanyak 154 ton dan cabai rawit sekitar 29 ton.
Perlu diketahui saat ini harga cabai merah di pasar tradisional di Kota Bengkulu mencapai Rp80 ribu – Rp85 ribu per kilogram dan cabai rawit harganya mencapai Rp90 ribu – Rp95 ribu per kilogram. [SA]