Infonegeri, BENGKULU – Ketua Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Lincolin Arsyad, pada Rabu (06/07) lantik rektor Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB) Susiyantom periode 2022-2026.
Sebelumnya, UMB periode 2018-2022 dipimpin oleh Sakroni. Dalam sambutannya, Sakroni menceritakan cikal bakal berdirinya UM Bengkulu. Diawali dengan berdirinya Fakultas Keguruan dan Ilmu Sosial (FKIS) IKIP Muhammadiyah Jakarta cabang Bengkulu pada 1 Agustus 1970.
Pada tanggal 20 Juni 1991, akhirnya berdiri UM Bengkulu dengan 4 fakultas. Hingga saat ini, UM Bengkulu memiliki 8 fakultas dan 1 program pascasarjana magister.
“Selama perjalanan berdirinya Universitas Muhammadiyah Bengkulu hingga saat ini, diberi kegembiraan dengan adanya penghargaan-penghargaan dari Dikti,” tutur Sakroni.
Sakroni menyampaikan bahwa kemajuan yang diraih UM Bengkulu pada masa kepemimpinannya periode 2018-2022 merupakan hasil sinergitas antar segenap civitas akademika, persyarikatan, pemerintah dan masyarakat.
“Terimakasih telah mendampingi kami selama ini,” ujarnya.
Sementara itu, rektor UM Bengkulu periode 2022-2026 Susiyanto menyampaikan bahwa dalam empat tahun ke depan, UM Bengkulu akan terus berbenah, melanjutkan tradisi baik yang telah berjalan serta terus melakukan inovasi dan perbaikan di berbagai sektor.
Susiyanto juga menyampaikan rasa terimakasihnya atas kepercayaan Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ia siap memimpin UM Bengkulu menjadi kampus yang berkemajuan, meraih prestasi akademik, dan berperan nyata dalam masyarakat.
“Terimakasih kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang telah memberikan kepercayaannya kepada saya untuk memimpin Universitas Muhammadiyah Bengkulu ini empat tahun ke depan. Maka, saya katakan saya siap!” tegas Susiyanto.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Bengkulu Syaifullah turut menyampaikan sambutan. Menurutnya, keberadaan UM Bengkulu tidak lain dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Syaifullah mengajak segenap pihak untuk mendoakan agar UM Bengkulu dengan rektor barunya agar dapat sukses menyelenggarakan proses pendidikan.
“Sekarang kita masih diberikan hidup dan daya hidup untuk menyaksiikan rektor baru kita. Saya yakin yang hadir di sini bukan sekadar hadir tapi juga mendoakan mudah-mudahan segera terwujud kebaikan mencerdaskan kehidupan bangsa,” harap Syaifullah. [SA]
Sumber: Muhammadiyah.or.id