Demo Mahasiswa 31 Agustus Chaos, Ini Penjelasan Polda Bengkulu

Infonegeri, BENGKULU – Polda Bengkulu melalui Kabid Humas Kombes Pol Sudarno, S.Sos.,M.H., menjelaskan perihal chaos aksi pada Rabu (31/08/2022) oleh HMI Cabang Bengkulu di depan Kantor DPRD Provinsi Bengkulu.

Chaos aksi penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) menurut keterangan kepolisian bahwasanya mahasiswa yang demo memaksa untuk menerobos kantor DPRD. Agar tak terjadi hal tidak diinginkan maka diarahkan untuk keluar pagar.

“Pada saat demo kemarin mahasiswa maksa masuk semua ke kantor DPRD Provinsi Bengkulu, sudah difasilitasi sama Kapolres perwakilan tidak mau dan maksa masuk, sehingga Polri menahan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan mahasiswa di arahkan keluar.” katanya, Jum’at (02/09/2022).

Sudarno juga menjelaskan bahwa pernyataan bahwasanya mahasiswa dipukuli oleh pihak kepolisian tidak benar adanya, karena saat didorong keluar dari gedung DPRD Provinsi Bengkulu mereka berhamburan keluar sehingga ada salah satu menabrak mobil yang terparkir.

“Pada saat didorong keluar mereka justru berlarian dan salah satu anggota (HMI Cabang Bengkulu) menabrak mobil raisa yang terparkir sehingga mengalami luka di kepala bagian pelipis, dan mahasiswa mengklaim dipukul Polisi dan hal itu bisa dibuktikan dari vidio yang ada.” jelasnya.

Dijelaskan sebelumnya, Koordinator Lapangan (Korlap) Rafindo Hasan aksi yang digelar HMI Cabang Bengkulu penolakan kenaikan harga BBM diawali dengan long march dari Taman Buda ke depan gedung DPRD Provinsi berjalan dengan tertib, tapi sayang katanya.

“Aksi dimulai dengan long march, awalnya berjalan tertib, 6 orang perwakilan dari HMI bernegoisasi dengan anggota dewan untuk meminta seluruh massa aksi kurang-lebih 100 orang untuk turut berdiskusi menyampaikan aksi penolakan terhadap kenaikan harga BBM, namun tidak disetujui.” Jelas Rafindo saat gelar konferensi pers, Rabu (31/08/2022).

Rafindo juga menceritakan awal terjadinya bentrok dengan aparat kepolisian karena diprovikasi dengan ditendang oleh aparat dengan menggunakan pakaian pereman dan kemudian memicu kemarahan dari massa aksi yang sedang menyampaikan aspirasi diluar pagar gedung DPRD.

“Pada saat akan kedepan DPRD, perwakilan HMI diprovokasi dengan ditendang oleh aparat berpakaian preman sampai akhirnya memicu keributan dan menyulut kemarahan kader HMI yang berada diluar pagar, kemudian masuk atas izin pihak kepolisian sampai akhirnya kembali terjadi kericuhan yang berujung pada pemukulan dan kekerasan terhadap massa aksi yang mengakibatkan 4 orang kader HMI luka-luka karena diinjak dan dipukuli oleh aparat.” Katanya.

Diketahui Mahasiswa tersebut: Aldi HMI Komisariat Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu (UNIB) terluka dibagian dada, Handi HMI Komisariat Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno (UIN FAS) Bengkulu dilarikan ke Rumah Sakit karena mendapat 4 jahitan luka di kepala.

Sedangkan Fauzan Alatas juga merupakan HMI Komisariat Syariah UIN FAS Bengkulu terdapat luka pecah pelipis bagian mata atas sebelah kiri. Dan satu lagi adalah Fadil Luka memar dibagian dada diketahui ia merupakan anak dari Ketua DPRD Mukomuko. [SA]