Bantu Warga NTT, Mahasiswa UIN Jakarta Assesment dan Evakuasi Warga

Infonegeri, Jakarta – Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mengakibatkan bencana banjir bandang dibeberapa wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu (4/4/2021) dini hari. BNPB mencatat ada sembilan desa yang tersebar di empat kecamatan terkena banjir.

Kesembilan desa tersebut, yaitu Desa Nelemadike dan Nelemawangi di Kecamatan Ile Boleng; Desa Waiburak dan Kelurahan Waiwerang di Kecamatan Adonara Timur, Desa Oyang Barang dan Pandai di Kecamatan Wotan Ulu Mado, dan Desa Duwanur, Waiwadan serta Daniboa di Kecamatan Adonara Barat.

Luasnya wilayah dan dampak yang ditimbulkan dari bencana tersebut, membuat mahasiswa UIN Jakarta yang tergabung kedalam UKM KMPLHK RANITA mengerahkan 2 orang anggota nya untuk respon banjir NTT pada, Rabu (7/4/2021).

Ketua posko Banjir NTT di Jakarta, Fitri Diani Pratiwi mengatakan tugas relawan melakukan assesment kebutuhan penyintas dan Evakuasi masyarakat terdampak.

“Relawan berangkat tanggal 07 April 2021 pukul 00.40 WIB dari Bandara Soekarno Hatta, terhitung sekarang tim sudah 1 Minggu di lapangan, Relawan saat ini masih membantu dalam manajemen posko, pendataan ulang penyintas, dan mengupayakan bantuan psikososial serta fasilitas umum masyarakat di Dusun Lamanele, Desa Nelemadiken, Kecamatan Ile Boleng,” terang Fitri.

Berdasarkan laporan Tim respon bencana RANITA (8/4/21) tempat mereka berada berdampak cukup besar ada sekitar 758 pengungsi, 46 Luka, 1 Hilang, dan puluhan infrastruktur rusak berat.

“Sebenarnya ada banyak tantangan tim dalam merepson bencana kali ini, seperti jalur transportasi yang sulit hanya bisa dilalui dengan kapal, kental nya budaya adat masyarakat, sehingga kita harus memahami betul kearifan lokal mereka sebelum melakukan manajemen posko. Selain itu sekarang sudah memasuki Ramadhan, tim berusaha untuk tetap berpuasa sembari membantu penyintas ditengah bencana yang mayoritas non muslim,” ujar Putra, Relawan RANITA di lokasi bencana.

Elpiana, Ketua RANITA pada Senin(12/421) mendoakan tim lapangan agar selalu dalam keadaan sehat dan selamat selama melakukan aktivitas bantuan penyintas, walaupun tengah pandemi dan puasa Ramdahan, Namun pesan kemanusiaan tidak bisa mereka tinggalkan. RANITA juga menghimbau kepada tim untuk rutin memeriksa kesehatan di posko kesehatan sebelum dan setelah berkegiatan. (SA/Yogi)