Infonegeri, BENGKULU – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Universitas Islam Negeri Fatmawati Soekarno (UINFAS) Bengkulu menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas wafatnya Kanda Hazairin Amin, Ketua Umum pertama HMI Cabang Bengkulu tahun 1971.
Kanda Hazairin Amin tutup usia pada 15 Juni 2024 disalah satu Rumah Sakit di Kota Bengkulu, beliau meninggalkan warisan kepemimpinan dan semangat perjuangan yang tak terlupakan bagi keluarga besar HMI Cabang Bengkulu.
Ketua HMI Komisariat UINFAS Bengkulu, Luthfi, menyatakan, “Kami sangat berduka atas kepergian Kanda Hazairin Amin. Beliau adalah tokoh penting dalam sejarah HMI Cabang Bengkulu yang telah memberikan banyak kontribusi bagi perkembangan organisasi ini. Semangat dan dedikasi beliau akan selalu menjadi inspirasi bagi kami semua.” katanya, Minggu (16/06/2024)
Kanda Hazairin Amin dikenal sebagai sosok yang gigih dan berdedikasi tinggi dalam memimpin HMI di masa-masa awal. Pada tahun 1971, beliau berhasil membangun fondasi yang kuat bagi HMI Cabang Bengkulu, memperjuangkan hak-hak mahasiswa, dan berperan aktif dalam berbagai kegiatan.
Ketua Umum Kohati HMI Komisariat UINFAS Bengkulu, Zulismi Novrianti, menambahkan, “Kehilangan Kanda Hazairin Amin merupakan duka mendalam bagi seluruh keluarga besar HMI. Kami akan selalu mengenang beliau sebagai pemimpin yang inspiratif dan berkomitmen. Semoga Allah SWT memberikan tempat terbaik di sisi-Nya untuk Kanda Hazairin Amin.”
Terakhir, HMI Komisariat UINFAS Bengkulu medoakan, semoga dapat memberikan kekuatan dan ketenangan bagi keluarga yang ditinggalkan serta mempererat solidaritas antar anggota HMI.
“Semoga amal ibadah Kanda Hazairin Amin diterima di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran serta ketabahan. Selamat jalan, Kanda, jasa dan perjuanganmu akan selalu kami kenang,” tutup Zulismi.
Kehilangan Kanda Hazairin Amin merupakan momen refleksi bagi seluruh anggota HMI untuk terus melanjutkan perjuangan dan cita-cita beliau, memperkuat semangat persaudaraan, dan mengabdikan diri bagi masyarakat, bangsa, dan agama.
Pewarta | Soprian Ardianto