Keberhasilan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah dalam Angka

Caption foto: Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, Sabtu (06/07/2024) malam membuka Festival Tabut Bengkulu 2024 (Foto/dok: Info Negeri)
Caption foto: Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, Sabtu (06/07/2024) malam membuka Festival Tabut Bengkulu 2024 (Foto/dok: Info Negeri)

Infonegeri, BENGKULU – Keberhasilan Rohidin Mersyah sebagai Gubernur Bengkulu dapat dilihat melalui berbagai indikator berhasil mendorong kemajuan di berbagai sektor pembangunan, mencakup aspek pemerintahan, sosial, ekonomi, dan infrastruktur.

Selama kepemimpinannya, upaya dalam mengurangi pengangguran, meningkatkan kesejahteraan sosial, serta mengembangkan sektor pertanian dan pariwisata adalah beberapa keberhasilan utama yang berdampak positif bagi masyarakat Bengkulu.

Berikut adalah analisis keberhasilan Rohidin Mersyah dalam beberapa sektor utama:

Tingkat pengangguran di Provinsi Bengkulu menunjukkan adanya penurunan selama masa kepemimpinan Rohidin. Program-program pelatihan kerja dan pengembangan UMKM menjadi bagian dari strategi untuk menciptakan lapangan kerja tingkatkan produktivitas ekonomi.

Data BPS jumlah angkatan kerja Provinsi Bengkulu pada Februari 2024 sebanyak 1.116.138 orang, turun 14.035 orang dibandingkan Februari 2023. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) turun sebesar 1,80 persen poin. Penduduk yang bekerja sebanyak 1.080.744 orang, mengalami penurunan sebanyak 13.109 orang dibandingkan Februari 2023.

Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase terbesar dibandingkan Februari 2023 adalah Sektor Pertanian, Kehutanan, Perikanan (1,88 persen poin). Sementara sektor yang mengalami penurunan terbesar, yaitu Sektor Perdagangan Besar dan Eceran (3,15 persen poin).

Sebanyak 697.181 orang (64,51 persen) bekerja pada kegiatan informal, naik sebesar 5,75 persen poin dibandingkan Februari 2023. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) Februari 2024 sebesar 3,17 persen, turun 0,04 persen poin dibandingkan Februari 2023.

Persentase pekerja setengah penganggur naik sebesar 0,80 persen poin, dan persentase pekerja paruh waktu naik sebesar 1,63 persen poin dibandingkan Februari 2023.

Kualitas pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan digitalisasi juga menjadi fokus utama, yang terlihat dari peningkatan kepuasan masyarakat terhadap birokrasi. Data Ombudsman, Pemerintah Provinsi Bengkulu mendapatkan predikat zona hijau kategori B dengan nilai 87,05 persen, meningkatan dari tahun 2022 lalu. (Selasa 23 April 2024).

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Bengkulu meningkat, yang mencakup kemajuan dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan pendapatan per kapita. Peningkatan angka harapan hidup dan penurunan angka kemiskinan mencerminkan dampak dari kebijakan pro-rakyat yang dilaksanakan oleh Rohidin.

Mulai tahun 2020, penghitungan nilai IPM menggunakan indikatorumur harapan hidup saat lahir (UHH) berdasarkan data hasil Long Form Sensus Penduduk 2020 (SP2020). Secara umum, nilai IPM Provinsi Bengkulu terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. IPM Provinsi Bengkulu tahun 2023 mencapai 74,30 meningkat dibanding tahun 2022 yang sebesar 73,68.

Pada tahun 2022, laju pertumbuhan IPM Provinsi Bengkulu sebesar 0,71 persen, mengalami peningkatan menjadi 0,84 persen pada tahun 2023. Sementara itu, berdasarkan pengelompokkan status wilayah menurut nilai IPM nya, Provinsi Bengkulu berada pada status pembangunan manusia dengan kategori “tinggi”.

Secara nasional, IPM Provinsi Bengkulu tahun 2023 masih berada di bawah IPM Indonesia yang sebesar 74,39. Pertumbuhan IPM Provinsi Bengkulu dan Nasional pada tahun 2023 sama-sama tumbuh sebesar 0,84 persen. Pada tahun 2023 IPM Provinsi Bengkulu berada pada urutan ke15 dari 34 provinsi di Indonesia dan urutan ke-6 dari 10 provinsi di Pulau Sumatera.

Program bantuan sosial: Implementasi program perlindungan sosial seperti bantuan tunai untuk masyarakat miskin dan jaminan kesehatan terus berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan sosial. Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah memiliki program tersendiri yakni Kartu Bengkulu Sejahtera (KBS). Penerimanya tidak terdata dalam program bansos pemerintah pusat seperti Program Keluarga Harapan (PKH) maupun Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Program KBS merupakan program unggulan Gubernur Rohidin Mersyah yang telah berlangsung sejak 2022 lalu, total program ini telah dimanfaatkan 3.500 KPM. Bantuan Program KBS ini diberikan dalam bentuk uang senilai Rp 100.000 per bulan. Uang ini disalurkan per triwulan atau tiga bulan sekali, sehingga dalam satu kali pencairan akan menerima uang Rp 300.000.

Produksi sektor pertanian/Kehutanan: Bengkulu adalah salah satu provinsi dengan potensi pertanian yang besar, dan di bawah kepemimpinan Rohidin, produksi komoditas utama seperti padi, kopi, dan kelapa sawit mengalami peningkatan. Selain itu, upaya untuk meningkatkan hasil panen dengan modernisasi alat-alat pertanian dan irigasi yang lebih baik berhasil dilakukan.

Begitupun di sektor Peternakan dan Perikanan: Produksi peternakan dan perikanan juga menunjukkan pertumbuhan positif. Pemerintah provinsi mendukung pengembangan peternakan sapi, kambing, dan ikan sebagai bagian dari upaya diversifikasi ekonomi.

BPS mencatat lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan masih mendominasi perekonomian Provinsi Bengkulu triwulan pertama 2024 sebesar 29,07 persen.  Dan diikuti oleh usaha mikro kecil dan menengah yang terdaftar di Provinsi Bengkulu pada tahun 2023, naik sebesar 81 persen dari 18.990 usaha pada 2022 menjadi 34.371 usaha pada 2023.

Pertambangan: Bengkulu yang memiliki sumber daya mineral, terutama batu bara, telah meningkatkan kontribusinya terhadap ekonomi regional. Namun, sektor ini tetap diimbangi dengan kebijakan lingkungan untuk menjaga keberlanjutan sumber daya alam.

Menurut data BPS Provinsi Bengkulu, sektor pertambangan merupakan sektor yang kecil peranannya dalam perekonomian Provinsi Bengkulu, seperti terlihat dari relatif rendahnya peranan sektor pertambangan dalam PDRB Provinsi Bengkulu. Pada tahun 2023 peranan subsektor pertambangan dalam PDRB sebesar 5,67.

Pariwisata: Berbagai program promosi pariwisata, pembangunan destinasi wisata unggulan, serta peningkatan aksesibilitas melalui infrastruktur jalan dan bandara, berperan penting dalam meningkatkan jumlah wisatawan domestik dan mancanegara.

Pariwisata yang terdaftar di Provinsi Bengkulu terbagi atas 334 wisata alam, 54 wisata budaya, 63 wisata buatan, dan 72 wisata sejarah. Destinasi wisata yang terdaftar untuk kategori pada tahun 2023 terbanyak pada Kabupaten Bengkulu Utara, yaitu sebanyak 81 destinasi wisata, sedangkan yang paling sedikit Kabupaten Seluma sebanyak 32 destinasi wisata.

Dari keseluruhan wisata di Provinsi Bengkulu, terdapat 26 destinasi wisata yang dikembangkan oleh pemerintah daerah yang terdiri atas 18 wisata alam, 5 wisata buatan, dan 3 wisata sejarah. Butuh upaya ekstra untuk memajukan dan memperkenalkan kekayaan wisata provinsi Bengkulu dengan berbagai media.

Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Provinsi Bengkulu pada Juli 2024 tercatat 49,59 persen, meningkat sebesar 1,82 poin dibandingkan TPK hotel berbintang pada Juni 2024 yang tercatat sebesar 47,77 persen, dengan kenaikan tersebut diharapkan dapat menambah jumlah wisatawan dan peningkatan ekonomi Provinsi Bengkulu.

Transportasi: Pembangunan dan perbaikan infrastruktur transportasi darat, laut, dan udara juga menjadi fokus dalam kepemimpinan Rohidin. Peningkatan akses transportasi ini telah mempermudah mobilitas barang dan orang di Bengkulu, yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.

Jumlah lalu lintas angkutan laut di Provinsi Bengkulu pada Juli 2024 tercatat sebanyak 162 kapal, naik sebesar 7,28 persen dibandingkan dengan lalu lintas angkutan laut pada Juni 2024 yang tercatat 151 kapal. Jumlah penerbangan di Bandara Fatmawati Soekarno pada Juli 2024 tercatat 444 penerbangan, naik sebesar 2,30 persen dibandingkan dengan Juni 2024 yang tercatat 434 penerbangan.

Layanan perbankan semakin berkembang di Bengkulu dengan hadirnya berbagai program kredit mikro yang mendukung usaha kecil dan menengah. Koperasi juga memainkan peran penting dalam pembangunan ekonomi lokal, dengan semakin banyaknya koperasi yang aktif dan produktif.

Jumlah usaha mikro kecil dan menengah yang terdaftar di Provinsi Bengkulu pada tahun 2023, naik sebesar 81 persen dari 18.990 usaha pada 2022 menjadi 34.371 usaha pada 2023. Dilihat dari jumlah desa yang memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) pada tahun 2023 juga mengalami penurunan yaitu sebesar 1.173 pada tahun 2022 menjadi 450 pada tahun 2023

Harga-harga dan stabilitas ekonomi: Inflasi di Bengkulu cenderung stabil, berkat pengendalian harga-harga kebutuhan pokok dan stabilitas ekonomi yang dijaga selama masa kepemimpinan Rohidin. Namun Pada bulan Mei 2024, Inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Bengkulu sebesar 3,71 persen dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 106,76. Inflasi y-on-y Kota Bengkulu sebesar 3,61 persen dengan IHK sebesar 106,70, dan inflasi y-on-y Kabupaten Muko Muko sebesar 4,01 persen dengan IHK sebesar 106,95.

Ekspor: Sektor ekspor Bengkulu, terutama komoditas pertanian dan tambang, meningkat signifikan. Pemerintah Provinsi di bawah Rohidin berhasil membuka lebih banyak akses pasar internasional bagi produk-produk lokal, yang meningkatkan devisa dan kesejahteraan petani serta pengusaha lokal.

Nilai ekspor Provinsi Bengkulu pada bulan Juli 2024 mencapai US$ 13,94 juta. Nilai ekspor ini naik sebesar 40,02 persen jika dibandingkan dengan bulan Juni 2024 yang tercatat sebesar US$ 9,96 juta, dan naik sebesar 11,11 persen apabila dibandingkan dengan bulan Juli 2023 yang tercatat US$ 12,55 juta. Pada bulan September 2021 hingga Juli 2024, tidak ada impor barang ke Provinsi Bengkulu.

Neraca regional menunjukkan Perekonomian Provinsi Bengkulu berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku Triwulan II-2024 mencapai Rp 26,50 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 13,91 triliun.

Ekonomi Provinsi Bengkulu Triwulan II-2024 terhadap triwulan sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 6,79 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 14,73 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 12,12 persen.

Dalam perbandingan antarprovinsi, Bengkulu menunjukkan kemajuan yang signifikan, khususnya dalam hal indeks pembangunan manusia dan tingkat pertumbuhan ekonomi. Ini menjadi indikator penting keberhasilan Rohidin dalam mendorong pembangunan yang lebih merata di seluruh wilayah.

Laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu tahun 2023 sebesar 4,26, mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2022 yaitu sebesar 4,31. Jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi nasional yaitu sebesar 5,04, laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu berada di bawah pertumbuhan nasional dimana Provinsi Bengkulu berada pada peringkat 31 secara nasional.

Tiga provinsi dengan laju pertumbuhan ekonomi terbesar di Indonesia tahun 2023 yaitu Provinsi Maluku Utara, Provinsi Sulawesi Tengah, dan Provinsi Kalimantan Timur, sedangkan tiga provinsi dengan laju pertumbuhan ekonomi terkecil yaitu Provinsi Nusa Tenggara Timur, Provinsi Papua Barat Daya, dan Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Di Pulau Sumatera, pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu berada pada urutan kedelapan atau terkecil ketiga dibandingkan Provinsi Aceh dan Provinsi Riau.

Pewarta | Soprian Ardianto