Infonegeri, KOTA BENGKULU – Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin (BGS) mengapresiasi gebrakan atau langkah strategis Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah-Rosjonsyah atas diluncurkannya program Kartu Bengkulu Sejahtera (KBS).
Dikatakan Menkes RI BGS, diberikannya KBS bagi masyarakat Bengkulu kurang mampu yang belum mendapatkan bantuan sosial dan kesehatan dari pemerintah pusat, seperti JKN-KIS, PKH, KIP dan sebagainya, akan sangat berguna bagi kesejahteraan masyarakat.
“Inisiatif Pak Gubernur menggunakan APBD untuk bisa memberikan jaminan kesehatan masyarakat kurang mampu yang belum terjangkau oleh program pemerintah pusat. Buat saya itu penting dan saya mendukung sekali,” kata menkes usai Launching KBS dan Peninjauan Vaksinasi Massal Covid-19 Tahap 2 bagi Pelayanan Publik, di Poltekkes Kemenkes Provinsi Bengkulu, Kamis (11/03).
Dengan adanya program KBS ini, terang Menkes, juga bisa mengevaluasi data masyarakat penerima manfaat dan juga program bantuan pemerintah ini bisa lebih tepat sasaran. “Saya rasa rekonsiliasi data itu penting supaya orang yang menerima memang membutuhkan, jangan sampai pemerintah berikan bantuan tapi itu bukan pas ke sasarannya,” jelasnya.
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan, atas diluncurkannya program KBS ini diharapkan bisa memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat kurang mampu di Bengkulu yang belum mendapatkan bantuan sosial dan kesehatan dari pemerintah pusat maupun bentuk bantuan lainnya.
“Pemberian kartu ini kita sebarkan secara proporsional di 9 kabupaten 1 kota, maka saya minta bupati walikota menyiapkan data akurat supaya yang mendapat memang layak dan pantas,” imbuh Rohidin.
Data Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu menyebutkan, masyarakat kurang mampu yang terdaftar sebagai penerima Program KBS khususnya bidang kesehatan tercatat sebanyak 33.743 peserta. Meliputi, Kabupaten Kaur 2.302 peserta, Bengkulu Selatan 2.951 peserta, Seluma 3.808 peserta, Kota Bengkulu 6.119 peserta, Bengkulu Tengah 2.068 peserta, Bengkulu Utara 4.853 peserta, Kepahiang 2.697 peserta, Rejang Lebong 4.843 peserta, Lebong 1.884 peserta dan Mukomuko 2.218 peserta. (SA/ADV)