Infonegeri, BENGKULU – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Konsorsium Bengkulu mengutuk keras oknum salah satu pejabat dilingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seluma atas perbuatan yang tidak senonoh/memalukan yakni perbuatan Asusila terhadap salah Satu Pejabat Sekolah.
Perbuatan tidak senonoh tersebut diketahui dilakukan oknum pejabat dilingkungan Dinas Pendidikan (Dispendik), dimana menurut Ketua LSM Konsorsium, Saiful Anwar, lembaga pendidikan harusnya jadi garda terdepan dalam perbaikan akhlak dan moral yang terpuji bagi generasi anak bangsa.
“Saya mengutuk keras terhadap oknum pejabat di lingkungan Diknas Seluma yang melakukan perbuatan yang tidak senonoh (Asusila), ditambah lagi akhir-akhir ini begitu banyak persoalan di lingkungan Dispendik Seluma, belum lagi dugaan korupsi yang di tangani Kejaksaan Tinggi Bengkulu di lembaga tersebut,” ungkapnya, Senin (12/07/2021).
Sebagai garda terdepan perubahan bagi generasi anak Bangsa khususnya di Kabupaten Seluma dalam perbaikan akhlak dan moral anak bangsa sangat menyayangkan atas perbuatan oknum perjabat di Dispendik Kabupaten Seluma yang melakukan dugaan perbuatan Asusila.
“Sekarang di tambah lagi kasus sangat memalukan perbuatan asusila, ini lembaga pendidikan harusnya jadi garda terdepan untuk perbaikan akhlak dan moral yang terpuji bagi generasi anak bangsa, bukan lantas sibuk ria berkorupsi dan ber asusila,” tegas Syaiful.
Diketahui Oknum pejabat di lingkungan Dispendik Kabupaten Seluma tersebut melakukan perbuatan tidak senonohnya kepada salah satu Pejabat Sekolah (Korban, red) pada 2 Juli 2021 lalu saat dirinya bersama teman dipanggil untuk membicarakan urusan kedinasan oleh oknum Dispendik tersebut.
“Waktu itu saya dipanggil ke ruangannya untuk membicarakan urusan Kedinasan bersama lima orang rekan kerja saya, lalu usai membicarakan urusan kedinasan saya bersama teman-teman saya berpamitan, teman saya sudah keluar ruangan (tinggal sendiri, red), kemudia saya terhalang oleh kursi, tidak lama dia (pelaku, red) bilang mau cium dan saya jawab gak mau,” cerita si korban.
Kemudia sambungnya, “Saya langsung berdiri ingin lari, tapi dihalangai, saya memutar keliling meja tamu ruangannya, lalu saya dihadang (Pelaku, red) untuk memeluk saya, saya menunduk, sambil menendang menja sehingga pelaku jatuh dan saya bisa keluar ruangan sambil menangis.” ungkapnya [Soprian]