Penyelenggara Acara Keagamaan Maut di India Serahkan Diri

Cation foto: Sejumlah barang milik orang-orang yang mengikuti acara keagamaan di lokasi terjadinya insiden yang mengakibat ratusan orang tewas terinjak-injak di Uttar Pradesh, India, Rabu, 3 Juli 2024. (Foto: Anushree Fadnavis/Reuters)
Cation foto: Sejumlah barang milik orang-orang yang mengikuti acara keagamaan di lokasi terjadinya insiden yang mengakibat ratusan orang tewas terinjak-injak di Uttar Pradesh, India, Rabu, 3 Juli 2024. (Foto: Anushree Fadnavis/Reuters)

Infonegeri, NEW DELHI — Ketua penyelenggara acara keagaman di India yang menyebabkan kematian 121 orang akibat terinjak-injak minggu ini, menyerahkan diri kepada polisi pada Jumat (050/07/2024), menurut pengacara, setelah polisi memulai pengejaran.

Pihak berwenang menetapkan Devprakash Madhukar sebagai tersangka utama dengan tuduhan percobaan pembunuhan. Polisi menawarkan iming-iming sebesar 100.000 rupee atau sekitar Rp19 juta untuk informasi yang dapat membantu menangkapnya.

A.P. Singh, pengacara untuk tokoh yang mengklaim diri sebagai Bhole Baba atau tokoh spiritual dalam agama Hindu, mengatakan bahwa Madhukar adalah orang yang mengorganisasi acara keagamaan maut itu pada Selasa (2/7). Acara yang diselenggarakan di sebuah desa di Uttar Pradesh utara, dihadiri sekitar 250.000 orang. Padahal, otoritas distrik hanya mengizinkan acara itu dihadiri oleh maksimal 80.000 orang.

Singh, pengacara Bhole Baba, mengatakan kepada wartawan, “Dia menyerahkan diri di Delhi. Kami tidak mencari jaminan antisipatif.” Singh membantah tuduhan kesalahan yang dilakukan penyelenggara acara, dan menyatakan bahwa setelah kejadian itu, Devprakash sedang mendapatkan perawatan medis di rumah sakit.

Jaminan antisipatif adalah permohonan kepada pengadilan agar terdakwa tidak ditangkap atau ditahan sebelum adanya pemeriksaan atau persidangan.

Pengkhotbah tersebut mengatakan pada Sabtu bahwa dia menyesal atas kejadian tersebut. Ia memastikan para pembantunya akan membantu para korban luka dan keluarga korban yang meninggal.

“Saya yakin siapa pun yang menciptakan kekacauan ini tidak akan luput dari tanggung jawab,” ujarnya kepada kantor berita India ANI, di mana Reuters memiliki saham minoritas.

Editor | Bima Setia Budi
Sumber | VOA Indonesia