Perjanjian Politik Zulkifli Hasan dan Agusrin Najamuddin Kandas

Infonegeri, BENGKULU – Perjanjian politik antara Agusrin Najamuddin dan Zulkifli Hasan saat keduanya bertemu di Makkah dalam rangka ibadah haji. Dalam pertemuan tersebut, kedua tokoh politik ini sepakat untuk saling mendukung dalam kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bengkulu.

Hal tersebut disampaikan Hamdani Yakub, tim keluarga Agusrin Najamuddin, perjanjian yang dibuat itu menyepakati bahwa jika keluarga Zulkifli Hasan, yang diwakili oleh Helmi Hasan, maju sebagai calon Gubernur Bengkulu, maka keluarga Najamuddin akan memberikan dukungan penuh.

Sebagai barternya, keluarga Najamuddin akan mendapatkan posisi sebagai calon Wakil Gubernur Bengkulu. Sebaliknya, jika keluarga Najamuddin yang maju sebagai calon Gubernur Bengkulu, dukungan dari pihak Zulkifli Hasan menjadi keharusan.

“Memang ada pertemuan antara Agusrin dan Zulkifli Hasan di Mekkah. Intinya, jika keluarga Zulkifli Hasan maju di Pilgub Bengkulu, maka keluarga Najamuddin akan mendukung, dengan syarat posisi wakil gubernur diisi oleh keluarga Najamuddin,” ujar Hamdani dalam konferensi pers pada Senin, 19 Agustus 2024 sore.

Namun, perkembangan situasi politik keduanya menunjukkan bahwa perjanjian ini tidak berjalan sesuai rencana. Setelah pertemuan di Mekkah, Helmi Hasan diketahui bertemu dengan Agusrin di sebuah kafe di kawasan Kemang, Jakarta Pusat.

Dalam pertemuan tersebut kata Hamidin, Helmi Hasan menyatakan niatnya untuk maju sebagai calon Gubernur Bengkulu berpasangan dengan Mian, sebuah keputusan yang dianggap tidak sesuai dengan kesepakatan awal.

“Setelah pertemuan di Makkah, komunikasi antara Agusrin dan Zulkifli Hasan terputus. Kemudian, Helmi Hasan bertemu dengan Agusrin di Jakarta dan menyampaikan rencananya untuk maju bersama Mian. Ini jelas melanggar kesepakatan yang dibuat sebelumnya,” ungkap Hamdani.

Adanya ketidaksesuaian perjanjian ini memicu keluarga Agusrin untuk mempertimbangkan langkah politik baru. Hamdani menegaskan bahwa jika Rohidin Mersyah tidak dapat maju sebagai calon Gubernur karena tersandung keputusan Mahkamah Konstitusi (MK).

“Keluarga Agusrin siap maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bengkulu tahun 2024 ini jika Rohidin Mersyah (petanahan calon Gubernur Bengkulu) tidak bisa maju pada pilkada serentak,” tegas Hamdani.

Hamdani juga menambahkan bahwa kesiapan Agusrin untuk maju didorong oleh dukungan kuat dari berbagai tokoh masyarakat, khususnya tokoh-tokoh dari Seluma Manna Kaur (Semaku). Namun, jika Rohidin tetap bisa mencalonkan akan mengalihkan dukungannya.

“Kalau Rohidin bisa maju, maka Pak Agusrin akan mendukungnya (Helmi Hasan calon penantang petahana Calon Gubernur Rohidin Mersyah yang telah berpasangan dengan wakil Gubernur Bengkulu, Meriani),” demikian kata Hamdani.

Pewarta | Soprian Ardianto