Infonegeri, SELUMA – Membangun semangat kolektif dan kebersamaan, beberapa komunitas Literasi dan Pemuda Bengkulu melangsungkan kegiatan bertajuk Kemah Ecoliterasi Part 2. Kemah Ecoliterasi kegiatan kolektif antar komunitas literasi dan pemuda.
Hal ini disampaikan Oky Alex Founder RAME, kegiatan ini di inisiasi beberapa komunitas literasi seperti Rafflesia Membaca (RAME), Seluma Literasi (SERASI), Lubuk Sandi Family (LSF ) dan komunitas kepemudaan yakni Komunitas Pemuda Pemudi Seluma (KP2S).
Lebih lanjut Oky juga menjelaskan, sub tema nya dalam kegiatan Kemah Ecoliterasi yakni IBU BUMI : Pastikan Esok kita akan datang Lagi. “Merupakan panggilan untuk semua yang peduli pada isu lingkungan dan konservasi di desa. Sehingga siapapun akan terpanggil dan datang di kegiatan yang merupakan lanjutan dari Tahun Sebelumnya,” jelasnya, Minggu (20/06/2021).
Oky juga menambahkan, kegiatan ini nantinya terdiri dari beberapa event yakni kemah yang di isi dengan kegiatan produktif seperti diskusi, mimbar bebas, refleksi ekologi, sharing wisata desa dan kunjungan pada tempat wisata di desa.
Pemuda yang merupakan penggiat Ecoliterasi ini juga menyampaikan, bahwa antuasiame peserta lumayan banyak karena kerinduan akan kegiatan yang menyenangkan sambil juga diisi dengan kegiatan produktif.
Harapnya, “Dari kegiatan ini akan memberikan dampak positif bagi paradigma pemuda yang peduli pada daerahnya. Sehingga tetap bergerak untuk kemajuan daerah masing-masing,” kata Oky lagi.
Oky, juga menyampaikan dalam kegiatan tersebut siapapun yang ingin bergabung, kegiatannya gratis dan terbuka untuk umum. Akan tetapi tetap patuh pada Protokol Kesehatan (prokes) seperti memakai masker, menjaga jarak, dan selalu mencuci tangan.
Tidak itu saja Oky, juga menjelaskan didalam kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari ini dimulai pada tanggal 18 hingga 20 Juni 2021 sudah banyak mendapat sambitan positif dari berbagai banyak pihak.
“Kegiatan ini sempat di bagikan oleh akun IG Tanashagara yang maa tema kegiatan ini diangkat dari salah satu lagu nya. Seorang solo musik yang terus menyuarakan perlawanan dan perjuangan,” tutup Oky. [SA]