Selain Tol, Targetkan Jalan Lingkar Luar Bengkulu Rampung Akhir Tahun 2021

Penampakan Pintu Tol Bengkulu (Foto: @jojo_hutagalung via : @sscibengkulu )

Infonegeri, JAKARTA – Pemerintah terus meningkatkan konektivitas antar pusat pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah. Disamping pembangunan jalan tol,  Kementerian PUPR juga melakukan pembangunan dan pemeliharaan jalan arteri nasional.

Pembangunan yang dimaksud pemerintah melalui Kementerian PUPR bertujuan memangkas biaya logistik, agar daya saing produk Indonesia semakin meningkat, salah satunya Jalan Lingkar Luar Bengkulu (Bengkulu Outer Ring Road/BORR).

Hal ni disampaikan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang mengatakan, peningkatan aksesibilitas serta konektivitas jaringan infrastruktur jalan untuk memberikan kelancaran, keselamatan, keamanan, juga kenyamanan perjalanan pengendara.

“Akses jalan yang semakin baik akan menunjang perekonomian masyarakat di kawasan sekitar,” kata Menteri Basuki seperti yang dilansir situs kementrerian PUPR pu.go.id, pada Jumat (06/08/2021) beberapa waktu yang lalu.

Begitupun yang disampaikan Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Bengkulu Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga M. Diantoro Murod mengatakan, pembangunan Jalan Lingkar Luar Bengkulu merupakan jalan akses dari pintu Tol Bengkulu – Curup – Lubuk Linggau menuju Pelabuhan Pulau Baai, sehingga dapat meningkatkan kelancaran distribusi logistik bagi Provinsi Bengkulu.

“Saat ini progres konstruksi BORR mengalami deviasi positif, melebihi rencana. Jadi kami optimis bisa selesai sesuai target di akhir tahun 2021 ini” kata Diantoro.

Kementerian PUPR Targetkan Jalan Lingkar Luar Bengkulu Rampung Akhir Tahun 2021

Lanjutnya, terdapat tiga paket pembangunan untuk menunjang BORR, yakni pembangunan Jembatan Elevated Nakau – Sebakul dengan nilai kontrak Rp18,56 miliar, pelebaran jalan menambah lajur BORR (ruas Air Sebakul – Betungan) dengan nilai kontrak Rp15,03 miar, dan duplikasi Jembatan Pulau Baai 2 dengan nilai kontrak Rp 24,78 miliar.

“Duplikasi Jembatan Pulau Baai 2 ini kami lakukan untuk mendukung angkutan batubara karena kapasitas jembatan eksisting sudah tidak sanggup lagi untuk melayani angkutan batubara. Bila kapasitas tidak ditambah, akan terjadi antrean kendaraan untuk keluar masuk Pulau Baai,” ujar Diantoro.

Berdasarkan data konstruksi, saat ini progres fisik pembangunan Jembatan Elevated Nakau – Sebakul sebesar 31,1% yang dikerjakan oleh kontraktor PT. Bumi Arenas Raflesia, pelebaran jalan menambah lajur BORR (ruas Air Sebakul – Betungan) dengan progres 22,68% yang dikerjakan oleh PT. Karang Nio Karya, dan duplikasi Jembatan Pulau Baai 2 dengan progres 49% yang dikerjakan kontraktor PT. Rodateknindo Purajaya.

Selain membangun BORR, di tahun ini menurutnya BPJN Bengkulu juga melakukan penanganan jalan dan jembatan untuk pengembangan wilayah dan akses jalan penunjang pariwisata.

Kegiatan pemeliharaan, peningkatan dan pembangunan jalan dan jembatan di Bengkulu dilakukan pada dua koridor utama, yakni Koridor Lintas Barat (batas Provinsi Lampung Hingga ke batas provinsi Sumatera Barat), dan Koridor Lintas Penghubung (Bengkulu – Curup – Batas Provinsi Sumatera Selatan di Lubuk Linggau dan Bengkulu – Manna – Tanjung Sakti – Batas Provinsi Sumatera Selatan di Pagar Alam).

“Koridor-koridor utama tersebut merupakan faktor pengungkit untuk menghubungkan kawasan sentra ekonomi dan kawasan sentra pariwisata di Bengkulu,” pungkas Diantoro. [SA/Rls]