Infonegeri, BUTLER – Bakal calon Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dievakuasi dari panggung politiknya saat menggelar kampanye di Butler, Pennsylvania setelah terdengar suara tembakan senjata api di antara kerumunan massa.
Mantan presiden dari Partai Republik itu sedang memamerkan grafik jumlah penyeberangan migran di perbatasan selama rapat umum terakhirnya sebelum Konvensi Nasional Partai Republik dibuka pada Senin (15/07/2024).
Ketika suara letusan senjata di antara kerumunan, Trump terlihat mengulurkan tangan kanannya, tampak ada darah di wajahnya. Ia dengan cepat merunduk di belakang anak tangga ketika agen dari pasukan pelindung bergegas ke panggung.
Saat letusan suara senjata api di tengah-tengah antara kerumunan massa, terdengar suara teriakan para pendukung Donald Trump yang berjumlah ribuan orang. Suara tembakan terus berlanjut saat para agen merawatnya di atas panggung.
Penonton bersorak saat dia bangkit kembali dan mengepalkan tinjunya ke udara Iring-iringan mobilnya telah meninggalkan tempat tersebut. Trump dilaporkan dalam keadaan baik. Namun, sejauh ini masih belum banyak informasi yang tersedia.
“President Trump berterima kasih kepada para petugas penegak hukum dan penanggap darurat atas aksi cepat mereka dalam aksi yang mengerikan itu. Dia baik-baik saja dan sedang menjalani pemeriksaan di fasilitas medis setempat. Perincian selanjutnya akan diberikan,” kata juru bicara Trump, Steven Cheung dalam pernyataannya.
Tersangka penembakan tewas
Polisi mulai mengosongkan tempat pekan raya tak lama setelah Trump meninggalkan panggung yang oleh petugas setempat digambarkan sebagai tempat kejadian perkara.
Dinas Rahasia Amerika Serikat (AS) dan lembaga penegak hukum lainnya tidak segera menanggapi pesan untuk mengonfirmasi kejadian tersebut.
Sementara itu, laporan kantor berita Reuters yang mengutip laporan koran Washington Post mengutip pernyataan dari jaksa Butler County mengatakan terduga pelaku dan seorang pengunjung kampanye tewas, sedangkan satu orang kondisi kritis.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Mike Johnson dalam pernyataannya melalui X, sebelumnya dikenal Twitter, mengatakan mendoakan Trump. Sementara, Presiden AS Joe Biden dilaporkan sudah menerima informasi mengenai insiden tersebut.
Editor | Bima Setia Budi
Sumber | VOA Indonesia