Infonegeri, BENTENG – Pernyataan Direktur Perusahaan Umum Daerah (Prumda), Air Minum Tirta Rafflesia Kabupaten Bengkulu Tengah, Air Sungai Bengkulu sudah tidak layak lagi untuk di konsumsi, mendapat sambutan dari lembaga peduli lingkungan Green Sumatera.
Rencana Perusahaan Air Tirta Rafflesia Kabupaten Bengkulu Tengah,untuk meninggalkan sungai yang telah tercemar untuk di jadikan bahan baku Prumda, mendapat sorotan aktivis lingkungan Green Sumatera, melalui divisi advokasi lingkungan Mayang.
Menurut Mayang “ rencana Prumda Tirta Rafflesia yang tidak menggunakan Air Sungai Bengkulu untuk konsumsi rumah tangga pelanggan Perusahaan Tirta Rafflesia, itu sudah pasti telah melewati beberapa tahapan penelitian secara mendalam.
Lanjut aktivis lingkungan ini “ mereka ini tentu tidak gegabah untuk menyimpulkan bahwah Air ini sudah tercemar, apa lagi berkenaan dengan sumber kehidupan yaitu air konsumsi, kita tentu memmerikan apresiasi kepada perusahaan daerah ini, yang peduli atas kualitas air yang akan di distribusikan ke pelanggan.
Tinggal sekarang kita pertanyakan, dengan kondisi sungai kita yang telah tercemar ini apa langka instansi terkait untuk mengatasi persoalan tercemaran sungai Bengkulu ini.
Untuk sekarang mungkin masih ada alternatif pindah ke sumber Air lainya, namun jika kasus serupa terus terjadi, meluasnya pencemaran sungai-sungai yang ada di daerah kita ini, terus kita pindah ke sungai mana lagi, jika tidak ada langka strategis yang di ambil pemerintah untuk tanggulangi pencemaran sungai Bengkulu , tutup Mayang, Red.
Untuk diketahui, sebelumnya di rilis bengkuluekspress.com 26/03/2021, Direktur Perumda Tirta Rafflesia, Siti Yuningsih AZ SE MH. Berencana untuk tidak lagi menggunakan bahan baku yang bersumber dari Air Sungai Bengkulu. Karena air Sungai Bengkulu telah tercemar.
“Kita akan fokus mengandalkan sumber air yang berasal dari IPA di Desa Datar Lebar, Kecamatan Taba Penanjung yang kualitas airnya jauh lebih baik dan masih sangat bersih. “Alhamdulillah, dana bantuan dari Bank Dunia terealisasi tahun ini.
Total anggarannya sebesar Rp 30 miliar untuk kegiatan optimalisasi SPAM Datar Lebar. Dimulai dari pemasangan pipa distribusi utama dari Desa Datar Lebar menuju Desa Nakau Kecamatan Talang Empat dan penambahan IPA berkapasitas 20 liter per detik,” tegas Siti.