UNHAN Siap Produksi Vaksin HPV dari Hasil Konsorsium Indonesia Maju Foundation & Nusantics

Indonesia Maju Foundation (IMF), Universitas Pertahanan (UNHAN) dan PT Nusantara Riset Genetika (NUSANTICS) bentuk konsorisum untuk ciptakan Vaksin HPV buatan dalam negeri
Caption foto: Indonesia Maju Foundation (IMF), Universitas Pertahanan (UNHAN) dan PT Nusantara Riset Genetika (NUSANTICS) bentuk konsorisum untuk ciptakan Vaksin HPV buatan dalam negeri (Foto/dok: IMF)

Infonegeri, BOGOR -Kabar baik datang dari dunia akademis, Universitas Pertahanan melalui Fakultas Ilmu Kedokteran dan Kesehatan (FKIK) membentuk Kerjasama riset bersama Indonesia Maju Foundation (IMF) dan Nusantics. Hal ini tertuang dalam kesepakatan kerjasama antar ketiganya untuk melakukan riset bersama serta pengembangannya untuk hilirisasi khususnya di bidang HPV.

Seperti banyak diketahui, HPV merupakan penyebab sekaligus pemicu awal ternjadinya Kanker Serviks di Indonesia, lebih dari 95% Kanker Leher Rahim (Serviks) pada wanita disebabkan virus satu ini. Namun, masalah terbesarnya adalah vaksin HPV yang beredar dan mayoritas berasal dari luar Asia, tidak cocok sepenuhnya dengan genetic DNA Wanita di Indonesia yang banyak disebabkan oleh varian HPV52, selain HPV14 dan HPV16.

Masalah ini kemudian di tangkap baik oleh Dekan FKIK Universitas Pertahanan, Mayjend. Dr.dr. Prihati Pujowaskito, Sp.JP, FIHA. MMARS., ketika mendapatkan ajakan kolaborasi riset oleh Muhamad Erfan Apriyanto yang merupakan Direktur Eksekutif Indonesia Maju Foundation. Guna mewujudkan tugas mulia itu, IMF tak luput mengajak PT. Nusantara Riset Genetika (Nusantics) untuk mengkatalis energi baik tersebut menjadi sebuah produk keluaran, dengan kata lain riset riset yang Pujo dan tim lakukan dapat terhilirisasi di sektor industri nantinya. Nusantics yang selama pagebluk Covid-19 menjadi garda terdepan dalam memproduksi test kits seperti reagen dan PCR yang kita gunakan hingga saat ini, memiliki kemampuan dalam aspek ini.

Pada Kamis, 16 Mei 2024 telah ditandatangani MoU dan MoA yang sekaligus menandakan terbentuknya Konsorsium Riset, Pengembangan dan Hilirisasi dalam hal Human Papiloma Virus (HPV) yang merupakan tindak lanjut atas Letter of Intent yang ditandatangani ketiganya pada 28 Maret 2024. Penandatanganan ini dihadiri ketiga belah pihak, namun dari sisi Universitas Pertahanan diwakilkan oleh Mayjen TNI Dr. Ir. Susilo Adi Purwantoro, S.E., M.Eng.,Sc., CIQnR., CIQaR., IPU., CIPA., ASEAN Eng.selaku Wakil Rektor IV untuk menggantikan Rektor Universitas Pertahanan, Mayjend. TNI Jonni Mahroza, Ph.D., yang tengah menjalani tugas kenegaraan.

Isi kesepakatan ketiga belah pihak ini sedikitnya mencakup urusan riset dan pengembangan vaksin, dan produksi yang akan diterapkan melalui Nusantics. Selain ini, komitmen untuk melakukan testing and assesment secara terkontrol kepada 5 juta penerima se-Indonesia adalah kunci penting dalam melakukan tracking and tracing. Pelacakan dan penelurusan kepada 5 juta orang adalah kunci sebagai sampling, agar nantinya dapat teramati dengan baik Social and Behaviour Change (SBC).

Disisi lain, kerjasama ini juga nantinya akan menjadi rujukan bagi Kementerian Kesehatan untuk melakukan skirining dini kanker serviks yang dalam hal ini memberdayakan para kadet (sebutan untuk mahasiswa UNHAN) Kedokteran untuk bertugas di wilayah yang sebaran kanker leher rahim cukup tinggi seperti di Yogyakarta dan Sumatera Barat, maupun daerah dengan risiko penyebab kanker leher rahim tinggi seperti Papua. Kerjasama multipihak ini akan berjalan selama lima tahun kedepan, diharapkan akan banyak memberi dampak positif. Hal senada disampaikan Pujo dalam sambutannya,

“Kerjasama dengan IMF dan Nusantics diharapkan akan membuka banyak peluang aktif kedepannya, utamanya mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi” dan manfaat besar bagi Indonesia dan dunia”, sambut Pujo sebelum perjanjian ditandatangani bersama.

“Saya sangat bangga di hari berbahagia ini, ini menjadi awal yang baik untuk para pihak menyatukan visi untuk mewujudkan mimpi INDONESIA MAJU 2045. Jalannya masih cukup panjang, namun dengan kesepahaman dan kesepakatan ini bisa tercapainya tujuan riset dan pengembangan hingga terhilirisasi dan bermanfaat bagi semesta”, ungkap Direktur Eksekutif IMF, Muhamad Erfan Apriyanto

Tentang Indonesia Maju Foundation

Indonesia Maju Foundation (IMF) memiliki nama hukum di Indonesia, Yayasan Pusat Strategi dan Akselerasi Pembangunan Indonesia Maju yang didirikan oleh Muhamad Erfan Apriyanto & ketiga badan usaha lainnya pada 5 April 2022 di Jakarta. Indonesia Maju Foundation merupakan lembaga think thank 501 (c)(3 dan telah terakreditasi oleh NATO. Memiliki mandat untuk mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045. IMF telah menjalin Kerjasama di lingkup nasional dan internasional dengan sejumlah entitas dari elemen bisnis, filantropi hingga organisasi di lingkup grassroots yang memiliki nafas yang sejalan pada Sustainable Development Goals (SDGs)

Tentang FKIK, Universitas Pertahanan

Fakultas Kedokteran Militer Universitas Pertahanan Republik Indonesia merupakan fakultas yang dibentuk pada tahun 2020 sebagai tindak lanjut atas perintah langsung  yang diberikan oleh Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto kepada Rektor UNHAN RI pada saat itu terkait pendirian program S1 yang bergerak di bidang STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) untuk meningkatkan pertahanan negara di tengah kurangnya sumber daya manusia dalam ruang lingkup kesehatan di lingkungan TNI.

Tentang PT Nusantara Riset Genetika

Nusantics adalah perusahaan rintisan bioteknologi Indonesia yang didirikan oleh Revata Utama yang memiliki misi untuk mengakselerasi microbial diagnostics dan microbiome diagnostics untuk aplikasi one health. Sejak didirikan pada tahun 2019, Nusantics menjadi garda terdepan dalam penanganan berbagai tantangan kesehatan seperti meluncurkan COVID-19 RT-PCR Test Kit, Variant Detection Kit, Biome Scan – Analisa profil mikrobioma kulit, AirScan, PUMU PCR Kumur ramah anak, hingga RT-PCR Test Kit pendeteksi Penyakit Kuku Mulut (PMK) pada hewan ternak dan Cekolam – layanan deteksi dini penyakit udang. Nusantics juga mendapatkan investasi dari perusahaan genomik ternama dunia Illumina, Mavens Asia, dll.

Pewarta | Soprian Ardianto