Beranda DAERAH Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan di Bengkulu

Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan di Bengkulu

0
Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan di Bengkulu
Caption foto: Pertemuan Forum Kelompok Kerja Advokasi Perempuan Anti Kekerasan (FKFAR) dan Forum Media Siber (FMS) tingkat Provinsi Bengkulu, Kamis (7/12/2023) di salah satu hotel di Kota Bengkulu, (Foto/dok)

Infonegeri, BENGKULU – Kasus penganiayaan berat terhadap perempuan yang berujung kematian marak terjadi di Provinsi Bengkulu, seperti kasus di Kabupaten Kepahiang pada Oktober lalu di mana seorang suami membunuh istrinya dengan senjata tajam.

Dikatakan Direktur Eksekutif Women Crisis Center (WCC) Cahaya Perempuan Bengkulu, Leksi Oktavia, menyikapi situasi tersebut, yang memfokuskan upaya edukasi untuk memberikan pemahaman akan dampak kekerasan terhadap kesejahteraan perempuan.

Leksi menyatakan bahwa saat ini kelompok mereka sedang memfokuskan pembahasan mengenai femicide sebagai bentuk puncak kekerasan terhadap perempuan. Upaya ini melibatkan pemerintah desa, pemerintah kabupaten/kota, dan pihak terkait lainnya.

Acara pertemuan Forum Kelompok Kerja Advokasi Perempuan Anti Kekerasan (FKFAR) dan Forum Media Siber (FMS) Provinsi Bengkulu. Pertemuan dalam rangka kampanye 16 Hari anti kekerasan terhadap Perempuan dan sambut 24 Tahun WCC Cahaya Perempuan.

“Penting untuk menyadarkan masyarakat akan dampak jangka panjang dari femicide terhadap kaum perempuan. Kasus kekerasan yang berujung pada kematian dapat berdampak luar biasa bagi keluarga yang ditinggalkan, baik orang tua maupun anak-anak mereka,” ungkap Leksi, di salah satu hotel di Kota Bengkulu, Kamis (07/12/2023).

Cahaya Perempuan mencatat sepanjang tahun 2023, telah memberikan pendampingan 59 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Berbagai kasus yang dihadapi berupa pemerkosaan, kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan seksual, pencabulan, berakhir melalui penyelesaian ke ranah hukum, perdamaian, hingga perceraian.

“Upaya pendampingan melibatkan berbagai aspek, dan hampir semua kasus kami dampingi mendapatkan penyelesaian, baik melalui jalur hukum, perdamaian, maupun perceraian. Cahaya Perempuan terus berkomitmen untuk memberikan perlindungan dan dukungan kepada korban kekerasan, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat,” beber Leksi.

Editor | Bima Setia Budi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini