Asesmen Nasional: Dewi Coryati Tingkatkan Mutu Pendidikan di Bengkulu

Caption foto: Dewi Coryati Anggota Komisi X DPR RI Gelar Asesmen Peningkatan Mutu Pendidikan bersama guru-guru (Foto/dok: Soprian Ardianto)
Caption foto: Dewi Coryati Anggota Komisi X DPR RI Gelar Asesmen Peningkatan Mutu Pendidikan bersama guru-guru (Foto/dok: Soprian Ardianto)

Infonegeri, BENGKULU – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Dewi Coryati gelar workshop pendidikan yang diikuti seluruh perwakilan guru di 10 Kabupaten/Kota Seprovinsi Bengkulu dengan tema “Pendidikan pada hasil asesmen nasional untuk perbaikan pembelajaran”, Mercure Hotel, Senin (22/05/2023).

Workshop pendidikan bagi guru-guru ini bagaimana kita melihat tata cara pembelajaran di sekolah-sekolah seluruh Indonesia terkhususnya di Provinsi Bengkulu yang kemudian dari hasil asesmen inilah nanti akan diambil catatan-catan untuk memperbaiki pembelajaran anak disetiap sekolah dan sepertia apa tahap pembelajaran kedepannya.

“Asesmen ini kita akan melihat tingkat pembelajaran, tatacara belajar di Provinsi Bengkulu di Indonesia pada umumnya, dengan hasil ini Kita jadi bisa memperbaiki apa yang perlu diperbaiki dengan asesmen itu. Apakh tekhniknya, apakah cara pembelajaran yang harus dilakukan perbaikan-perbaikan,” kata Dewi Coryati.

Dewi Coryati anggota DPR RI Komisi X ini juga menjelaskan dengan adanya asesmen ini untuk mengetahui tingkatan pembelajaran di Sekolah-sekolah. Karena prorses belajar-mengajar itu tidak hanya dapat dilakukan pada saat Ujian Nasional saja, proses belajar-mengajar itu dapat dilakukan sepanjang melakukan pembelajaran.

“Asesmen ini diserahkan Kementerian kemudian untuk memperbaiki kirikulumnya. Hal ini sedang proses berjalan. Terkait Ujian Nasional (UN) dan kenapa ditiadakan karena hasil dari kajian terhadap UN itu banyak membuat anak menjadi stres, jadi karena itulah diganti, maka penggantinya itulah dilakukan asesmen nasional,” jelastnya.

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga menyampaikan kurikulum merdeka belajar merupakan kurikulum pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi, maka asesmen ini sekolah-sekolahan akan menjadi percontohan.

“Diawali dengan percontohan terlebih dahulu, karena jika ingin merubah sesuatu itu tidak bisa sekaligus apa lagi ini menyangkut metode pembelajaran pendidikan di Indonesia. Ini tetap akan berlanjut dan saat kita masih menunggu hasil kajian asesmen tadi maka akan dilakukan perbaikan untuk berkelanjutan pendidikan di Indonesia,” tambahnya. [SA]