BPBD Mukomuko Gelar Pelatihan Kebencanaan

Caption foto: BPBD Kabupaten Mukomuko gelar pelatinan mitigasi bencana (Foto/dok)
Caption foto: BPBD Kabupaten Mukomuko gelar pelatinan mitigasi bencana (Foto/dok)

Infonegeri, MUKOMUKO – Bupati Mukomuko melalui Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setdakab, Haryanto membuka pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mukomuko, Selasa (28/11/2023).

Dikatakan Haryanto kegiatan ini sangat penting dilaksanakan dimana Mukomuko merupakan daerah yang berpotensi rawan bencana. Sehingga dengan pelatihan ini perserta sudah dapat mengetahui yang harus lakukan sebelum, saat dan sesudah bencana.

“Pelatihan yang diikuti 50 peserta sangat penting dilaksanakan karena Kabupaten Mukomuko ini rawan dengan berbagai bencana alam seperti banjir, abrasi, tanah longsor, gempa bumi, tsunami dan bencana lainnya,” kata Haryanto saat membuka pelatihan.

Dijelaskan Haryanto bahwa pencegahan dan mitigasi bencana merupakan tanggungjawab bersama bukan hanya pemerintah. Maka dengan ini ini berharap kepada para peserta agar nantinya bisa menyampaikan ilmu yang didapatkan kepada keluarga dan masyarakat.

“Kita harapkan peserta yang mengikuti pelatihan bisa menyampaikan ilmu yang didapat kepada keluarga dan masyarakat sekitar, sehingga mereka tahu apa yang harus dilakukan jika terjadi bencana. Karena pencegahan ini adalah tanggungjawab bersama,” harapnya.

Ditambahkan Kepala BPBD Kabupaten Mukomuko, Ruri Irwandi mengatakan bahwa kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk pencegahan dan pengurangan resiko bencana khusus di Kabupaten Mukomuko, dan dalam penaggulangan bencana butuhnya kolaborasi.

“Dalam pencegahan dan mitigasi bencana ini, kolaborasi dan sinergi dalam melakukan aktifitas pra bencana, penanganan bencana, dan pasca bencana harus dilakukan bersama, bukan hanya tugas pemerintah, TNI/Polri, Basarnas dan dinas terkait,” jelasnya.

Dijelaskannya, bahwa bencana merupakan peristiwa disebabkan baik faktor alam atau non alam, maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan hidup, serta kerugian harta benda dan dampak psikologis.

Editor | Bima Setia Budi