Kemiskinan Kado HUT ke-18 Kabupaten Seluma dan Kaur

Infonegeri, BENGKULU – Kabupaten Seluma dan Kabupaten Kaur pada 23 Mei 2021 genap memasuki 18 tahun (umur dewasa). Kedua Kabupaten ini menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu masih merupakan Kabupaten di Provinsi Bengkulu dikategorikan tertinggal. Kabupaten Seluma menepati posisi tertinggi setelah Kabupaten Kaur.

Kabupaten Seluma merupakan satu-satunya kabupaten di Provinsi Bengkulu yang masih dikategorikan tertinggal. Kabupaten Seluma merupakan kabupaten pemekaran yang dibentuk melalui Undang-undang (UU) Nomor 3 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Seluma dan Kabupaten Kaur dalam Provinsi Bengkulu.

Sejak terbentuk sebagai Kabupaten, Kabupaten Seluma dan Kabupaten Kaur terus giat melakukan pembangunan di berbagai sektor. Namun, upaya pembangunan tersebut terhambat dalam berbagai sektor sehingga menempatkan Kabupaten Seluma sebagai salah satu kabupaten tertinggal di Provinsi Bengkulu.

“Beberapa faktor yang menyebabkan ketertinggalan di Kabupaten Seluma Pertama Tingginya angka kemiskinan; kedua Rendahnya pendapatan/pengeluaran per kapita penduduk; ketiga Rendahnya Angka harapan Hidup; keempat Rendahnya Kemampuan Keuangan Daerah; kelima Minimnya sarana dan prasarana infrastruktur dasar, fasilitas pendidikan dan fasilitas kesehatan; keenam Karakteristik daerah yang termasuk pada daerah rawan bencana,” dilansir di BPS, Juni tahun 2017.

Sebagai contoh, dapat kita lihat dari angka kemiskinan di Kabupaten Seluma. Berdasarkan data BPS, Juni 2017-2019, tingkat kemiskinan di Kabupaten Seluma menempati posisi yang cukup tinggi. Berdasarkan grafik tersebut, terlihat bahwa selama kurun waktu 2009 – 2016 hingga 2019 tingkat kemiskinan di Kabupaten Seluma selalu berada diatas tingkat kemiskinan Provinsi  Bengkulu.

“Terendah tingkat kemiskinan di Kabupaten Seluma adalah pada tahun 2010 yang sebesar 20,8% dan tertinggi mencapai 22,98% pada tahun 2015. Selain itu, berdasarkan data tersebut pada tahun 2016-2019, Kabupaten Seluma merupakan Kabupaten dengan tingkat kemiskinan tertinggi kedua setelah Kabupaten Kaur,” dikutip laman bengkulu.bps.go.id.

Selain tingkat kemiskinan, data lain yang dapat menunjukkan ketertinggalan Kabupaten Seluma adalah data Indeks Desa Membangun (IDM). IDM yang dikembangkan oleh Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi adalah suatu indeks dan nilai untuk mengukur ketertinggalan suatu desa dengan 3 (tiga) domain sosial yaitu sosial, ekonomi dan ekologi. Secara lengkap, perbandingan nilai IDM di Provinsi Bengkulu Tahun 2015.

Berdasarkan data IDM Tahun 2015, Kabupaten Kepahiang adalah kabupaten dengan nilai IDM tertinggi di Provinsi Bengkulu dan nilai IDM yang terendah adalah Kabupaten Seluma yang mencapi 0,5370. Peta sebaran desa tertinggal di Kabupaten Seluma.

Selain IDM, indikator lain yang dapat di perhatikan untuk melihat poisis ketertinggalan Kabupaten Seluma adalah IPM. IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk). IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan dan sebagainya.

IPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar, yaitu umur panjang dan hidup sehat (a long and healthy life), pengetahuan (knowledge) dan standar hidup layak (decent standard of living). Jika kita melihat Gambar 5 berikut, terlihat jika dalam kurun waktu 2014-2016, IPM Kabupaten Seluma selalu berada pada posisi terendah dari kabupaten lain. Hal ini menggambarkan bahwa ketertinggalan menyebabkan perlambatan dalam pemajuan pembangunan manusia di Kabupaten Seluma. [Soprian]