Pergaulan Seks Bebas Pemicu Penularan HIV, Kenali Gejalanya

Caption foto: Ilustrasi gangguan seksual ekshibisionisme suka memamerkan alat kelamin. (Foto/dok: alodokter)
Caption foto: Ilustrasi gangguan seksual ekshibisionisme suka memamerkan alat kelamin. (Foto/dok: alodokter)

Infonegeri, BENGKULU – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu mencatat kasus penderita HIV di Provinsi meningkat hingga mencapai sebanyak 1.200 kasus. Peningkatan kasus penderita HIV ini didominasi oleh kalangan usia muda.

Aktivis HIV/AIDS Bengkulu, Cahya Widya Gunawan, mengatakan bergonta-ganti pasangan menjadi pemicu penyebaran HIV. Penularannya melalui kontak cairan tubuh, seperti carian vagina/sperma, aktivitas seksual, cairan pra ejakulasi, cairan rektum, dan ASI.

“Pergaulan bebas seperti gonta-ganti pasangan, tidak menggunakan pengaman saat berhubungan seksual (suami dan istri) menjadi penyebab penularan kasus HIV,” kata Cahya Widya Gunawan, saat diwawancarai, pada Sabtu (07/10/2023).

Penyakit ini terus meningkat meskipun berbagai pencegahan dan penanggulangan terus dilakukan. Tingginya mobilisasi penduduk, meningkatnya perilaku seksual yang tidak aman, penyalahgunaan NAPZA melalui jarum suntik menjadi faktor simultan.

Selama terserang virus ini, HIV akan bereaksi pada tubuh dan berkembang menjadi AIDS hingga menimbulkan gejala awal HIV AIDS seperti mual, muntah, kelelahan, dan demam. Gejala itu diperkuat dengan penurunan berat badan, infeksi kuku, sakit kepala, serta sering berkeringat di malam hari juga menandai tahap awal AIDS.

Masuknya virus HIV ke dalam tubuh hingga membentuk antibodi terhadap dan dapat berlangsung selama 2 pekan hingga 6 bulan. Pada masa ini tes HIV masih negatif namun kandungan virus dalam tubuh sedang banyak-banyaknya sehingga cepat menulark.

“Masa inkubasi HIV dapat bervariasi, rata-rata berkisar sekitar 2 sampai 4 pekan setelah terinfeksi. Beberapa orang mungkin mengalami masa inkubasi yang lebih pendek atau lebih lama,” jelas Cahya.

Cahya mengatakan pengobatan terhadap virus ini tidak bisa dilakukan mengingat obatnya belum ditemukan. Namun untuk meringankan gejala dan membuat si penderita berumur panjang dapat dilakukan dengan rutin meminum kombinasi obat antiretroviral (ART).

Selain itu penderita dapat menjaga kesehatan dengan rutin berolahraga, makanan bergizi, ia juga menyebut HIV tidak menular melalui udara, air, keringat, air mata, air liur, gigitan nyamuk, atau sentuhan fisik. “Pengobatan ini tidak hanya membantu menekan jumlah virus mengendalikan gejala dan risiko komplikasi, tapi juga mencegah penularan,” ujarnya.

Pewarta | Soprian Ardianto 
Editor | Bima Setia Budi