Infonegeri, BENGKULU – Setelah viral kejadian kurangnya kesadaran masyarakat akan keberadaan wisata alam, Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu melalui Wakil Walikota Dedy Wahyudi melakukan kunjungan di Danau Dendam Tak Sudah (DDTS).
Kunjungan tersebut dijelaskan Dedy setelah viralnya video kejadian antara pedagang dan wisatawan asal Sumatra Selatan (Sumsel) saat sedang berlibur di DDTS cekcok dengan pedagang, pada Kamis (05/05/2022) kemarin.
“Hari ini kami berkunjung ke DDTS yang kemarin sempat viral, kedepannya tidak boleh memaksa orang untuk membeli dan harga seragam tidak boleh selangit (mahal, red) serta akan dibentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).” ungkap Dedy Minggu (08/05/2022).
Dedy Kembali menegaskan apabila kejadian ini terulang kembali dan tidak inginkan mengikuti peraturan pemerintah makan pondok-pondok tempat jualan akan segera dibongkar untuk mewujudkan kenyamanan pengunjung.
“Apabila bisa ikut aturan pemerintah maka kita akan izinkan walaupun ini ilegal sebenarnya. Jika tidak mengikuti aturan sekali lagi mohon maaf akan kita bersihkan,” tegas Dedy.
Disisi lain, kejadian tersebut ratusan komentar netizen yang sempat kami rangkum demi kenyamanan pengunjung yang berwisata DDTS agar Pemerintah Provinsi atau Kota segera membongkar pondok-pondok.
“Pak guburnur roboh kan ajo pndok biar elok atau di pagar semen bikin tempat duduk biar pengunjung bisa duduk memandang danua tampa harus memikir bayaran.” komentar @Ema Rahman Dani.
“Pondok2 di depan dedam itu di harus dibongkar…dan di bangun oleh perintah…daerah…dan jadikan area untuk umum…jgn lagi di serahkan kpd pedagang …kalau di serah dgn pedagang pembangunan pondok2 itu…maka pedagang mau untung …itula terjadi kejadian seperti pemerasan kpd wisatawan.” @Basri tari.
“Pak wali mhon tertibkn pak.” tulis akun Facebook @vice elesse disaut @Yudhi Udhe “Vice Elesse setuju…bila perlu bubarkn tempat tu…buat alami ajo,” dan komentar terus berlanjut “Vice Elesse Setuju, tolong Tertibkan dan Buatkan Fasilitas Umum disitu, agar bsa duduknsantai tanpa takut dimarai pedagang disitu…Daerah Wisata harus diikuti dgn Perilaku Ramah tamah, dgn harapan Pengunjung kan datang lagi.” @Andinoerdin. [SA]