2021 Penduduk Miskin Bengkulu Lampaui Nasional, Tertinggi Kedua di Sumatra

Infonegeri, BENGKULU – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu mencatat Maret 2021, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) mencapai 306.000 orang (15,22 persen), naik sebesar 3.421 orang dibandingkan dengan kondisi Maret 2020 yang sebesar 302.579 orang (15,03 persen).

BPS juga Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada Maret 2020 sebesar 14,77 persen naik menjadi 15,10 persen pada Maret 2021. Begitu juga persentase penduduk miskin di daerah perdesaan pada Maret 2020 sebesar 15,16 persen naik menjadi 15,28 persen pada Maret 2021.

Sumber; BPS Provinsi Bengkulu

“Persentase Penduduk Miskin pada Maret 2021 sebesar 15,22 persen, turun 0,08 persen poin dibanding September 2020 yang sebesar 15,30 persen dan naik 0,19 persen poin dibanding Maret 2020 yang sebesar 15,03 persen.” Dikutip, (23/07/2021).

Kemiskinan Provinsi di Pulau Sumatra pada maret 2021, presentase penduduk miskin di Bengkulu tertinggi kedua di Pulau Sumatra. Presentase penduduk miskin Bengkulu juga lebih tinggi dibanding presentase Penduduk Miskin Nasional.

“Aceh 15,33 persen, Sumatra Utara 9,01 persen, Riau 7,12 persen, Kepulauan Riau 6,12 persen, Sumatra Barat 6,63 persen, Bengkulu 15,22 persen, Jambi 8,9 persen, Lampung 12,62 persen, Bangka Belitung 4,90 persen, Sumatra Selatan 12,84 persen. Indonesia 10,14 persen,” ungkap seperti tertulis di BPS.

Sumber; BPS Provinsi Bengkulu
Sumber; BPS Provinsi Bengkulu

Disebutkan beberapa faktor yang dapat berpengaruh terhadap perubahan kemiskinan di Provinsi Bengkulu, Periode Maret 2020 – Maret 2021. Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach).

Faktor yang pertama, Pertumbuhan Ekonomi Terkontraksi Ekonomi Bengkulu Triwulan I-2021 terhadap Triwulan I-2020 mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 1,58 persen (y-ony). Angka ini jauh menurun dibandingkan dengan Triwulan I2020 yang tumbuh sebesar 3,65 persen dibandingkan Triwulan I-2019 (y-on-y).

Kedua Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga pada PDRB Terkontraksi Pengeluaran konsumsi rumah tangga pada Triwulan I-2021 terkontraksi sebesar 2,24 persen (y-on-y), menurun dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020 yang tumbuh sebesar 4,16 persen. Ketiga Laju Inflasi Umum Relatif Rendah Selama periode Maret 2020-Maret 2021, angka inflasi umum tercatat sebesar 1,01 persen.

Keempat, Banyak penduduk usia kerja terdampak Covid-19 Sebanyak 55.103 (14,89 persen) penduduk usia kerja terdampak Covid-19 pada Agustus 2020 dengan rincian: 2.283 penduduk menjadi Pengangguran, 2.150 penduduk menjadi Bukan Angkatan Kerja, 5.739 penduduk menjadi Sementara Tidak Bekerja, 44.931 penduduk Bekerja dengan Pengurangan Jam Kerja. [Soprian]