Bengkulu Usulan Kompensasi Emisi Karbon

Caption foto: Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah (Foto/dok: Soprian Ardianto)
Caption foto: Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah (Foto/dok: Soprian Ardianto)

Infonegeri, BENGKULU – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu membuka peluang usulan kompensasi emisi karbon. Mengingat luasan hutan yang ada memiliki kontribusi sekitar 10 persen dalam penyerapan karbon secara nasional.

Terlebih masih ada beberapa sumber daya hutan yang belum dimasukkan, Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah mengatakan, kompensasi emisi karbon segera diusulkan., sementara ini untuk pembahasan dokumen ilmiah sudah selesai.

“Jadi nantinya dokumen ilmiah yang sudah dibahas pada tingkap Provinsi ini yang berisikan kajian terkait kompensasi emisi karbon itu, kita upayakan segera dipresentasikan di tingkat pemerintah pusat,” ungkap Gubernur Rohidin Mersyah, Minggu (08/10/2023).

Menurut Rohidin, berdasarkan hitung luasan hutan, ternyata Provinsi Bengkulu ini berkontribusi sekitar 10 persen terhadap penyerapan karbon secara nasional, apalagi jika kontribusi tersebut dikonversi dalam bentuk program kegiatan pembangunan.

Saat Wakil Menteri (Wamen) Kemenkeu kunjungan ke Bengkulu, minta segera menyampaikan dokumen usulan tersebut, dengan harapan, paling tidak dengan nilai usulan yang ada saat bisa duluan mendapatkan kompensasi emisi karbon.

“Kompensasinya tetap dalam bentuk program pelestarian kawasan hutan. Nanti bentuknya bisa jadi seperti pemberdayaan terhadap masyarakat, pembangunan kawasan-kawasan wisata di Kabupaten/Kota di Provinsi Bengkulu dan lain sebagainya,” kata Rohidin.

Disisi lain, Gubernur Rohidin menyampaikan, berdasarkan hitungan dan kajian awal, usulan kompensasi emisi karbon yang bakal diajukan berkisar diangka Rp 202 miliar. Hanya saja, saat tim melakukan presentasi dihadapannya, masih ada beberapa sumber daya hutan yang belum dimasukkan, yang sebenarnya juga memiliki nilai tinggi.

“Jadi pada waktu itu saya tambahkan agar dimasukkan juga seperti konservasi Gajah Sumatera dan Harimau Sumatera. Itukan namaya konservasi strategis tinggi dengan nilai yang tinggi. Termasuk pembangkit listrik yang ramah lingkungan, itukan nilainya besar sekali dan tim penyusun dokumen ilmiah belum memasukkannya,” jelas Rohidin.

Dengan demikian dirinya agar tim memasukan beberapa kawasan yang memang sangat endemik, karena ketika ini dimasukan, maka usulan kompensasi emisi karbon yang nantinya disampaikan kepada pemerintah pusat “Kita sama-sama berjuang agar Bengkulu bisa mendapatkan kompensasi itu,” terang Rohidin.

Pewarta | Soprian Ardianto 
Editor | Bima Setia Budi