Bupati Kaur Kecam Kelompok Khilafatul Muslimin Anti NKRI

Khilafatul Muslimin
Caption foto: Papan nama Khilafatul Muslimin anti pemerintah dan tidak mengakui Negara Republik Indonesia (NKRI).

Infonegeri, KABUPATEN KAUR – Khilafatul Muslimin merupakan kelompok keagamaan yang anti pemerintah dan Negara Republik Indonesia (NKRI). Kelompok ini berada di Desa Sumber Harapan Kecamatan Nasal, Kaur berdiri sejak 2010.

Adanya kelompok paham radikal yang anti pemerintah dan tidak mengakui NKRI di Kabupaten Kaur ini yang diketuai Komarudin, Selasa (21/6/2022) mendapat respon dan kecaman dari berbagai pihak. Seperti, Bupati Kabupaten Kaur, Lismidianto.

Ia menolak keras penyebaran paham radikalisme, terorisme dan intoleransi di Kabupaten Kaur. “Menolak keras keberadaan kelompok yang berpaham radikal yang bertujuan menegakkan negara khilafah serta mendukung Polri dalam penegakan hukum sebagai upaya pemberantasan tindak pidana terorisme,” tegasnya.

Khilafatul Muslimin
Caption foto: Aktifitas Kelompok Khilafatul Muslim di Desa Sumber Harapan Kabupaten Kaur

Hal senada juga disampaikan Kepala Desa, Desa Sumber Harapan Kecamatan Nasal Kabupaten Kaur. Ia menolak tegas adanya kelompok yang berpaham radikalisme dan terorisme di Kabupaten Kaur dan mendukung Polri untuk memberantas kelompok tersebut.

“Menolak dengan keras adannya kelompok radikalisme, terorismen yang berkembang di Kabupaten Kaur yang ingin mendirikan Negara Khilafah di Indonesia. Serta mendukung penuh tugas Polri dalam penegakan hukum untuk memberantas adanya paham radikalisme dan terorisme di Indonesia,” Tandasnya

Tidak hanya itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kaur angkat bicara. Ia bersepakat menolak dengan tegas adanya keberadaan kelompok yang menyebarkan paham radikalisme dan terorisme yang ingin mendirikan Negara Khilafah berkembang di Kabupaten Kaur. “Kami mendukung penuh pihak Polri dalam penegakan hukum dalam memberantas paham radikalisme dan terorisme di Kabupaten Kaur,”Jelasnya

Selanjutnya, Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Kaur, Herawadi juga menolak keras adanya paham radikalisme dan paham terorisme di Kabupaten Kaur. Pihaknya mendukung penuh Polri dalam memberantas adanya paham radikal tersebut.

Lalu, penolakan juga datang dari tokoh masyarakat di Kabupaten Kaur. Ia juga menolak keberadaan dan adanya paham radikalisme dan terorisme di Kabupaten Kaur. Menurutnya, kelompok ini harus dibubarkan karena berdampak terhadap masyarakat sekitar. “Kami menolak adanya keberadaan paham ini. Terlebih berdampak buruk pada generasi-generasi bangsa khusunya di Kabupaten Kaur ini,”pungkasnya.

Data terhimpun, anggota Khilafatul Muslimin berdomisili di empat Desa di Kecamatan Nasal. Yakni, Desa Merpas, Desa Sumber Harapan, Desa Bukit Indah dan Desa Suka Jaya. Sekretariat Organisasi ini berada di Desa Merpas dirumah Suparman. Namun pusat kegiatan tetap berada di Desa Sumber Harapan.

Adapun kegiatan kelompok Khilafatul Muslimin ini melaksanakan kegiatan bela diri Lebah Putih dan Pengajian / Taklim setiap hari Minggu selama tiga kali dalam satu Bulan. Dari penelusuran, sebutan bagi anggota Kelompok ini Laki-laki yaitu Ar-Rijal sedangkan untuk Perempuan yaitu An-Nisa.

Sekedar informasi, kelompok Khilafatul Muslimin merupakan kelompok radikal anti pemerintah yang tidak mengakui Negara demokrasi berdasarkan Pancasila. Kelompok tersebut tidak pernah merayakan hari kemerdekaan Republik Indonesai. Kelompok ini juga tidak pernah melakukan penghormatan kepada bendera merah putih.

Kelompok ini bertujuan mengganti ideologi pancasila dan dasar hukum negara demokrasi menjadi hukum agama dengan menegakkan negara khalifah. Dari keterangan warga setempat, kelompok ini kurang bersosialisasi. Kelompok ini terpusat di Provinsi Lampung diketuai Abdul Qodir Hasan Baraja yang saat ini sedang dalam proses penyidikan Polri. [SA]