Data Kemiskinan Bengkulu Tak Singkron

Caption foto: Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Usin Abdisyah Putra Sembiring (Foto/dok: Soprian Ardianto)
Caption foto: Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Usin Abdisyah Putra Sembiring (Foto/dok: Soprian Ardianto)

Infonegeri, BENGKULU – Hadirnya pandemi COVID-19 telah membawa perubahan terhadap dunia dengan berbagai tantangan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Pandemi covid-19 tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat, tetapi juga berdampak pada kondisi perekonomian, pendidikan, dan kehidupan sosial masyarakat.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bengkulu, Usin Abdisyah Putra Sembiring saat melangsungkan reses pada Kamis (4/3/2021) beberapa bulan yang lalu, reses yang dilakukan saat itu banyak sekali permasalahan yang sedang dihadapi oleh masyarakat Bengkulu khususnya di Dapil Bengkulu I di Kota Bengkulu.

Permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapi masyarakat seperti bantuan yang diberikan oleh Pemerintah Pusat (bantuan untuk warga miskin) tidak tepat sasaran, yang mana menurut Usin permasalahan tersebut dikarenakan sistem pengelolaan data yang dikelola oleh pemerintah tidak tersistematis (tidak tersentral).

“Permasalahan tersebut karena data tidak tersentral, katakanlah data kemiskinan, yang dikelola oleh Dinas Sosial, dari BPS, capil, Dinas ketenagakerjaan, BPJS dan lain sebagainya, yang tidak pernah sinkron, sehingga kemudian 1 Kepala Keluarga (KK) yang sudah menerima bantuan dari pemerintah lalu kemudian menerima bantuan yang lainnya,” ungkap Usin saat itu.

Dengan kejadian ketidak sinkronnya data tersebut, Usin memberikan masukan terhadap pemerintah khususnya di Kota Bengkulu (saat usin sedang gelar reses, red), harus segera mensinkronkan data tersebut, mulai data-data yang diolah versi masing-masing di Kota Bengkulu, lalu di sinkronkan dengan data Provinsi.

“Data-data yang diolah oleh dinas-dinas terkait mengenai data kemiskinan segera di sinkronkan agar kemudian bantuan yang diberikan oleh pemerintah tepat sasaran. Begitupun petugas-petugas pendamping PKH program-program bantuan dari Pemerintah lainnya, baik itu KIS, BPJS harus melihat basis data terkini,” terang Usin waktu itu.

Dengan demikian, kata Usin saat menjelaskan carut-marutnya data tersebut, terkhususnya data-data yang diolah oleh Pemerintah bagi pendamping program Keluarga Harapan (PKH) dan pendamping program bantuan Pemerintah lainnya seperti KIS, BPJS dan seterusnya harus menggunakan data basis terkini.

“Pengelolaan data-data ataupun pendamping harus menggunakan data basis terkini, seperti KIS sampai hari ini tetap memakai data di tahun 2011, artinya data tersebut sudah 10 tahun lalu, sedangkan itu semua harus menggunakan data terkini agar tepat sasaran,” saran Usin untuk menuntaskan kemiskinan di Bengkulu.

Pemerintah Provinsi Bengkulu

Belum lama ini Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Bengkulu bersama rombongannya mengunjungi rumah salah satu warga Kota Bengkulu yakni, Kasni. Kemudia Kasni bercerita soal kepahitan hidupnya, tanah yang ia tempati juga berkat kebaikan orang memberikan dengan harga terjangkau, setelah beberapa tahun mereka tinggal di kontrakan.

“BPJS tidak punya, tapi untungnya kalau sakit beli obat di warung bisa sembuh,” ujar Kasni Warga Sawah Lebar Kota Bengkulu, saat bercerita kepahitan kehidup keluarganya saat kedatangan Kepala Dinsos Provinsi Bengkulu, Iskandar ZO, Sabtu 4 September 2021 kemarin.

Kadisos Iskandar ZO siang itu menyerahkan bantuan bahan pangan, serta bahan untuk renovasi rumah. Keluarga Kasni yang selama ini tak mendapat bantuan reguler program jaminan perlindungan sosial juga bakal disegerakan ditelusuri datanya, agar bisa masuk dalam data terpadu kesejahteraan sosial.

“Ini kita sampaikan bantuan untuk renovasi rumah, dan akan diikuti program dari Baznas serta CSR BUMD. Ini juga mohon nanti dukungan warga untuk bergotongroyong, sehingga apa yang memungkinkan bisa kita lakukan perbaikan tempat tinggal bu Kasni dan keluarga,” ucap Iskandar ZO.

Pemerintah Kota Bengkulu

Mendengar hal tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) melalui Walikota Bengkulu Helmi Hasan langsung merespon dan mengerahkan jajarannya untuk datang ke lokasi yang dikabarkan tak jauh dari eks Rumah Dinasnya (eks Balai Kota, red).

“Tim sudah turun untuk mendata kebutuhan warga tersebut mulai dari Dinsos, Perkim, Baznas, Camat, Lurah dan lainnya. Bahkan ada juga anggota dewan disana. Jadi, nanti apa yang bisa kita bantu, akan dibantu oleh Pemkot,” ungkap Helmi, Minggu (5/9/2021).

Terkait Dinsos Provinsi Bengkulu yang lebih duluan turun, Helmi juga ucapkan terimakasih “Warga Kota Bengkulu kan warga provinsi juga, warga Seluma kan warga provinsi juga. Tinggal lagi, kita bersinergi untuk membantu warga yang kesusahan. Insya allah kalau kita bersinergi semua warga tak mampu akan terakomodir,” kata Helmi Hasan.

Selama ini, sambung Helmi “Itu komitmen kita, apalagi dimasa pandemi seperti ini masyarakat sedang susah. Jadi, insya allah kita akan selalu hadir di tengah masyarakat dan membahagiakannya. Dan kita juga sudah video call bersama ibu Kasni untuk memastikan apa-apa saja yang di butuhkannya,” ungkapnya [Soprian]