Desa Rawan Banjir, Gustianto Desak Pemprov Bengkulu

Caption foto: Wakil Bupati Seluma, Gustianto (Foto/dok)
Caption foto: Wakil Bupati Seluma, Gustianto (Foto/dok)

Infonegeri, SELUMA – Dua desa di Kabupaten Seluma yakni Desa Tebat Sibun di Kecamatan Talo Kecil dan Desa Arang Sapat di Kecamatan Lubuk Sandi menjadi lokasi rawan banjir yang kerap tergenang ketika musim penghujan tiba.

Kondisi tersebut mengundang keprihatinan Wakil Bupati Seluma, Drs. Gustianto yang secara khusus meminta pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bengkulu melakukan penanganan darurat untuk mengantisipasi luapan banjir yang kerap melanda di dua desa tersebut.

“Setiap satu jam hujan, air itu sudah masuk ke rumah-rumah penduduk. Disamping itu tanah tersebut juga labil selalu abrasi, sehingga dikhawatirkan nanti desa itu semakin lama akan terendam,” ungkap Gustianto, Kamis (18/01/2024).

Wakil Bupati mengharapkan PUPR melakukan penanganan darurat saat ini sebagai langkah antisipasi dampak yang lebih besar lagi. “Solusi darurat menjadi fokus utama, baik melalui normalisasi sungai maupun pemasangan bronjong. Ini kewenangan PUPR dalam masalah air,” harapnya.

Drs. Gustianto juga menyampaikan terdapat 780 mata pilih di dua desa tersebut, dan kesejahteraan penduduk menjadi prioritas utama. “Kami tidak hanya berbicara tentang kerugian materi, tetapi juga tentang nyawa dan keamanan warga. Inilah saatnya untuk bersatu dan menyelesaikan permasalahan ini bersama-sama,” ujarnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Bengkulu, Tejo Suroso mengatakan untuk mengatasi persoalan itu pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan Balai Wilayah Sungai Sumatera VII.

“Kami telah menerima usulan dari pemerintah Kabupaten Seluma terkait dengan penanggulangan banjir di dua desa yang terdampak. Dalam pertemuan terkait, disepakati bahwa untuk mengatasi masalah ini, kita perlu berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan Balai Sungai VII Sumatra.” ujar Tejo.

Editor | Bima Setia Budi