Mak-mak Bermalam Tolak Tambang, Bupati Seluma Enggan Berkomentar

Erwin Octavian - Gustianto

Infonegeri, SELUMA – Penyelamatan ruang hidup masyarakat dari tambang pasir besi, hingga pagi ini Jumat (24/12/2021) Mak-mak masih menduduki tambang pasir besi di Pasar Seluma menuntut agar tambang ditutup.

Menanggapi hal tersebut saat dihubungi Bupati Seluma Erwin Octavian enggan berkomentar dengan adanya masyarakat menduduki tambang pasir besi di Pasar Seluma, dinilai akan mengancam ruang hidup masyarakat.

Masyarakat masih bertahan di lokasi tambang, terlihat dari malam hingga pagi ini masyarakat tetap konsisten menyuarakan untuk menolak tambang, menurut mereka tambang akan mengancam ruang hidup mereka nantinya.

Dilansir sebelumnya, dalam memperjuangkan hak lingkungan menolak tambang pasir besi di Pasar Seluma, Ibu-ibu menggelar aksi ditambang dengan menginap di lokasi.

Hal ini dibenarkan, Anggota BPD Desa Pasar Seluma, Anton Suprianto bahwa ibu-ibu yang menggelar demo saat ini masih berlanjut hingga malam ini dan rencana inap.

“Ibu-ibu saat ini masih di lokasi untuk menolak tambang pasir besi dan akan menginap,” ungkap Anggota BPD Desa Pasar Seluma, Anton saat dihubungi, Kamis malam (23/12/2021).

Ditambahkan, koordinator aksi penolakan tambang mengatakan akan mengancam ruang hidup masyarakat. Alasan masyarakat melakukan penolakan dengan fakta.

“Kami tidak butuh tambang, karena dampak dari tambang dapat merusak ruang penghidupan kami,” kata Ibu Zemi dalam aksi penolakan tambang pasir besi.

Lanjutnya, fakta-fakta tersebut (1) Aktifitas perusahaan yang akan mengeruk pasir besi disepanjang 2,4 Km di pesisir pantai akan berdampak pada berkuranganya remis (kerang) di pinggir laut, sebagai mata pencaharian kaum perempuan, baik untuk dijual maupun diolah untuk dikonsumsi sebagai penganan tradisonal.

Fakta kedua (2) Resiko kerusakan jalan utama Desa yang merupakan satu satunya akses masyarakat jika digunakan oleh perusahaan untuk mengangkut material hasil pertambangan.

Selanjutnya fakta ketiga (3) Wilayah yang akan dieksploitasi merupakan sabuk hijau pengaman, dikarenakan pasar seluma masuk dalam zona rawan bencana.

Diketahui hingga malam ini, masyarakat yang tergabung dalam forum masyarakat pesisir barat masih terus berdatangan ke lokasi tambang pasir besi, untuk bersolidaritas dalam perjuangan menolak tambang pasir besi. [SA]