Infonegeri, BENGKULU – Seiring dengan pekerjaan penanganan jalan longsor di liku 9 Kecamatan Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Tengah yang mulai dilakukan dari tadi malam, hari ini, Minggu, (14/1/2024) jalur tersebut kembali ditutup total sehingga arus lalu lintas diharuskan melalui jalan-jalan alternatif.
Penutupan jalan tersebut juga terlihat dari video yang beredar melalui media sosial bersumber dari Satlantas Polres Bengkulu Tengah, yang menunjukkan proses pengerjaan jalan yang sedang berlangsung di titik jalan ambles, dengan dua alat berat yang sedang melakukan pemotongan tebing untuk pelebaran jalan.
Dengan pekerjaan pelebaran jalan yang sedang berlangsung, maka arus lalu lintas di jalur itu ditutup total.
”Saat ini untuk proses pelebaran jalan masih berlangsung yang dilakukan oleh dua alat berat. Diperkirakan akan berlangsung dua jam kegiatan pelebaran jalan tersebut. Jadi untuk arus saat ini baik dari arah Kota Bengkulu maupun dari arah Kepahiang tutup total,” ujar Iptu Wiyanto dari Pihak Satlantas Polres Bengkulu Tengah.
Sementara itu, Kasatker Balai Pelaksana Jalan Nasional, Suwarno menyampaikan untuk pekerjaan pelebaran jalan sekaligus pembangunan semi permanen berupa pemasangan beronjong di jalur tersebut, diperkirakan akan berjalan dalam waktu tujuh hari. Namun waktu pengerjaan bisa bertambah jika kondisi hujan.
“Pekerjaan Semi Permanen dengan pemasangan bronjog, mudah-mudahan dalam waktu tujuh hari selesai kalau tidak hujan. Tapi kalau hujan sepanjang hari itu bisa lebih dari tujuh hari,” jelas Suwarno.
Diakui Suwarno, jalur Lintas Timur Bengkulu mulai dari Nakau Kota Bengkulu sampai Batas Sumatera Selatan memang rentan dengan tanah longsor.
Pihaknya mencatat di sepanjang jalur itu terdapat lebih dari 14 titik rawan longsor yang perlu dilakukan penanganan, termasuk salah satunya di jalan ambles di Liku 9 Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Tengah.
Untuk tahun ini akan dilakukan penanganan dengan prioritas terhadap titik-titik yang memiliki kerawanan tinggi dan mengalami kerusakan berat, dengan perencanaan anggaran diatas 30 miliar rupiah jelas Suwarno.
“Ini pekerjaan permanen memerlukan waktu pelaksanaan paling cepat empat bulan, kami usahakan dilakukan tahun ini. Nominalnya diatas Rp30 miliar untuk menangani sampai batas Sumatera Selatan,” tutupnya.
Editor | Bima Setia Budi