Pemkab Rejang Lebong Terima Isentif 5,7 Miliar Tangani Stunting

Caption foto: Wakil Bupati Rejang Lebong Hendra Wahyudiansyah (Foto/dok)
Caption foto: Wakil Bupati Rejang Lebong Hendra Wahyudiansyah (Foto/dok)

Infonegeri, REJANG LEBONG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu mendapatkan kucuran anggaran Rp5,7 miliar bantuan insentif penanganan stunting dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu RI).

Hal tersebut diungkapkan Wakil Bupati Rejang Lebong Hendra Wahyudiansyah “Bantuan ini dapat membawa angin segar bagi perubahan khususnya penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem di kabupaten Rejang Lebong,” katanya, Selasa (3/10/2023).

Bantuan isentif tersebut, katanya berdasarkan capaian dalam menekan stunting hingga 2024 dengan angka stunting sebesar 14 persen. “Saya harap kasus stunting di Rejang Lebong, dapat berjalan dengan baik hingga 0 persen kasus stuntingi,” jelasnya.

Upaya mempercepat gerak penanganan tersebut lanjut Hendra, Pemkab bersama Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Rejang Lebong menggelar diseminasi Tentang Percepatan Penurunan stunting dengan menyampaikan hasil kajian kasus audit.

Perwakilan BKKBN RI Muhammad Galih Supanji mengatakan, dalam audit kasus ada beberapa kasus, diantaranya calon pengantin EA di Talang Rimbo disebabkan tidak adanya pendampingan, belum mendapatkan edukasi gizi, sosialisasi kesehatan, dan MCK yang belum memadai, dan PHBS perlakuan hidup bersih dan sehat.

Kemudian kasus ibu hamil yang tidak diinginkan Talang Rimbo, kasus stunting lahir prematur usia 32 Minggu yang menyebabkan panjang badan bayi kurang dari kebanyakan. “Yang terakhir datang dari balita yang kekurangan gizi protein. Hal ini saya kira bisa memberikan gambaran bagaimana kondisi stunting di kabupaten kita ini,” ujarnya.

Semua hasil audit kasus stunting yang dilakukan menjadi pedoman instansi terkait untuk mengambil langkah berikutnya. Diiringi dukungan dari Puskesmas sebagai sarana kesehatan terdekat kepada masyarakat dapat merancang data untuk menganalisis data stunting.

Kemudian dinas terkait seperti bantuan BLT dari Dinas Sosial , dan pembangunan Jamban dari Dinas PUPR dapat saling berkordinasi untuk meningkatkan kualitas hidup sehingga dapat menekan angka stunting di Rejang Lebong.

Bapedda Provinsi Bengkulu, Jon Hendry Nurdan, M.Kes menyampaikan sambutan via zoom “Pertama saya mengucapkan selamat atas prestasi Rejang Lebong menempati urutan pertama dalam penguatan aksi emergensi penanganan stunting dari 10 kabupaten Provinsi Bengkulu.

Tim penilai stunting terdiri dari 21 orang dari berbagai instansi terkait. Hasilnya, Rejang Lebong mencapai angka 100% angka laporan PK Stunting. Saya berpesan untuk Bapedda dan instansi terkait Rejang Lebong untuk tetap konsisten menurunkan angka stunting.

“Dengan target 14 persen dari angka stunting nasional, minimal 3 persen angka stunting dapat di tekan, sementara Rejang Lebong sudah memenuhi standar dengan 5,3 persen dari target yang disebutkan oleh presiden Joko Widodo (Jokowi),” katanya.

Pewarta | Tona Rhamadani
Editor | Bima Setia Budi