Pentas Seni Pat Petulai Rejang Lebong

Caption foto: Pentas Seni Pat Petulai, Kabupaten Rejang Lebong (Foto/dok)

Infonegeri, REJANG LEBONG – Gebyar Pentas Seni benar-benar menggelegar. Betapa tidak. Irama musik dhol membahana mengiringi langkah dan gerak penari di Pendopo Pat Petulai Rumah Dinas Bupati, Kamis (28/12/2023).

Pentas Seni Sanggar Bumei Pat Petulai ini dibuka Bupati, Drs. H. Syamsul Effendi, MM. Serta dihadiri para kepala dinas instansi, camat dan kades. Termasuk, Kepala SPN diwakili AKP Hambali dan Wadanyon A Pelopor, AKP. Anton Anis. Plus, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII, Drs. Nurmantias, M.Si.

‘’Pentas seni ini dapat dijadikan dokumentasi bagi Rejang Lebong dalam menjaga, merawat dan melestarikan budaya daerah,’’ kata bupati.

Soalnya, Rejang Lebong memiliki beragam etnik dengan beragam tradisi dan budaya pula.

‘’Seharusnya pentas seni ini digelar di TMII Jakarta. Namun, karena keterbatasan anggaran, maka, pentas ini kita gelar disini. Mudah-mudahan tahun berikutnya, kita bisa merencanakan pentas seni ini bisa digelar di TMII. Kita berharap pihak DPRD dapat mendukung rencana ini,’’ tutur bupati.

Sementara Hj.Hartini Syamsul, M.Si selaku Ketua Sanggar Bumei Pat Petulai yang menggagas paket ‘’Gebyar Pentas Seni’’ yang menampilkan kreativitas kesenian sanggar seni dari Seluruh kecamatan ini mengucapkan terimakasih atas dukungan seluruh sanggar.

‘’Pentas seni ini merupakan salah satu upaya pemacu kreativitas seniman kita untuk melahirkan karya-karya seni yang spektakuler. Sekaligus sebagai pelestarian budaya lokal,’’ katanya.

Hal senada disampaikan Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VI, Drs. Nurmantias, M.Si. ‘’Saya memberikan apresiasi tinggi kepada bupati dan istri yang telah menggagas pentas seni ini. Sehingga nilai-nilai budaya lokal tetap terjaga lestari,’’ tukas Nurmantias.

Pentas diawali tari spektakuler dari Sanggar Bumei Pat Petulai dengan ‘’Tari Maso Besuko’’ . Tari kreasi tradisi ini meceritakan tentang masa bersuka ria bujang – gadis menyambut masa panen kopi dan padi yang melimpah.

Tari lain yang tak kalah menarik adalah Tari Jaipong dari Sanggar Putra Siliwangi Kecamatan Curup. Serta ‘’Tari Melak Ton’’ dari Kecamatan Sindang Kelingi binaan Camat, Firdaus Affandi, SE. Gerak tari ini sangat dinamis menggambarkan keceriaan anak-anak dalam menjemur padi sampai orang tuanya pulang dari sawah.

Sedangkan Sanggar Binduriang menampilkan’’Tari Panen kopi’’. Serta komposisi musik ‘’Ketuk Kecitung’’ dari Sanggar Bumei Pat Petulai.

‘’Pentas seni ini menampilkan 28 materi seni. Terdiri dari 1 gitar tunggal, 1 komposisi musik ketuk kecitung dan 19 jenis tari tradisi dan tari kreasi. Sanggar Bumei Pat Petulai menampilkan 7 tari dan 1 komposisi musik. Diharapkan pentas ini dapat meningkatkan kreativitas penggiat seni di Rejang Lebong Sedangkan 15 kecamatan masing-masing menampilkan 1 tari atau musik tradisi,’’ jelas Kepala Dinas Pora, Drs.Noprianto, M.Pd kepada media center.

Editor | Bima Setia Budi