Puncak Peringatan Hari Ibu di Bengkulu, Isteri Gubernur Seindonesia Jahit Bendera Merah Putih

Caption foto: Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, I Gusti Ayu Bintang Darmawati saat mendampingi Istri Gubernur Bengkulu menjahit Bendera Merah Putih, Rabu (21/12/2022).
Caption foto: Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, I Gusti Ayu Bintang Darmawati saat mendampingi Istri Gubernur Bengkulu menjahit Bendera Merah Putih, Rabu (21/12/2022).

Infonegeri, BENGKULU – Puncak Peringatan Hari Ibu (PHI) Tahun 2022 dilaksanakan di Provinsi Bengkulu pada Kamis, 22 Desember 2022 dilakukan beberapa kegiatan, salah satunya Menjahit Bendera Merah Putih oleh Istri Gubernur se-Indonesia.

Nur Latifa, anggota Pramuka Pandega Bengkulu yang juga Pengurus Pusat Informasi (Pusinfo) Kwarda 07 Bengkulu merasa bahagia dan bangga, bisa pendamping istri Gubernur Bengkulu, Derta Wahyulin, saat menjahit bendera Merah Putih.

”Saya merasa sangat bahagia dan bangga sekali bisa mendampingi ibu Gubernur untuk menjahit bendera Merah Putih, dimana bendera Merah Putih tersebut akan dikibarkan setiap tanggal 17 Agustus” ungkap Latifa, saat mendampingi menjahit bendera merah putih serentak, di Balai Raya Semarak Bengkulu, Rabu (21/12/2022).

Latifa berharap kegiatan seperti ini dapat terus terlaksana dan tetap melibatkan anggota Pramuka untuk kegiatan-kegiatan yang ada di Bengkulu. Sementara itu Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, I Gusti Ayu Bintang Darmawati mengatakan dalam rangka PHI 2022 menyampaikan apresiasi perjuangan Ibu Agung Fatmawati Soekarno dalam perjuangannya menjahit Sang Saka Merah Putih.

Padahal, saat itu kondisi Fatmawati tengah mengandung. ”Tadi kami melakukan penjahitan Bendera Merah Putih secara bersama-sama dan itu sangat kelabakan, saat itu Fatmawati dalam kondisi mengandung dan masih bisa menjahit bendera 2 kali 3 meter. Itu sesuatu yang sangat luar biasa” ungkapnya.

Menteri PPPA menambahkan bahwa Fatmawati memiliki peranan penting sebagai visioner yang mampu membawa Indonesia merdeka, namun juga mengangkat derajat perempuan Indonesia.

“Hanya dengan nilai-nilai perjuangan beliau, hanya dengan pemimpin yang visioner, dengan yang berani, ini yang mampu mengerjakan semua. Bukan soal menjahitnya, namun ini adalah dengan membuat sesuatu untuk bangsa ke depan,” pungkaanya. [SA]