Pupa Wakili Bengkulu Penguatan Desa/Kelurahan Tangguh Bencana

Caption foto: Yayasan Pupa wakili Bengkulu ikuti pelatihan kebencanaan (Foto/dok)
Caption foto: Yayasan Pupa wakili Bengkulu ikuti pelatihan kebencanaan (Foto/dok)

Infonegeri, BENGKULU – Elemen masyarakat di Provinsi Bengkulu mengikuti Penguatan Ketangguhan Masyarakat Desa/Kelurahan Tangguh Bencana yang diikuti perwakilan lintas sektor di wilayah I Banten, Bengkulu Lampung, dan Sumatera Barat.

Penguatan pelatihan ketangguhan masyaraka Desa/Kelurahan dalam penanggulangan bencana ini merupakan kerjasama Bank Dunia dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Indonesia Disaster Resilience Initiative Project (IDRIP).

Direktur PUPA Susi Handayani, perwakilan Bengkulu mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan pemerintah pusat, pemerintah daerah dan masyarakat dalam menghadapi bencana, khususnya bencana gempabumi dan tsunami.

“Kegiatan ini dilaksanakan oleh BNPB dan BMKG melalui komponen-komponen adapun kegiatan ini bagaimana perserta memahami tentang peningkatan tata kelola risiko bencana dan kesiapsiagaan terhadap bencana,” kata Susi saat dihubungi, Minggu (08/10/2023).

“Kemudian kegiatan fasilitasi penguatan ketangguhan masyarakat melalui IDRIP bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat secara inklusif di desa atau kelurahan rawan tsunami dan gempa bumi yang memiliki tingkat risiko sedang dan tinggi,” tambahnya.

Digelar pada Jumat (06/10/2023), kata Susibagaimana peningkatan kemampuan respon, manajemen tanggap darurat bencana agar dapat menganalisa dan menggunakan informasi risiko dan informasi peringatan multi-ancaman dalam pengambilan keputusan.

“Kegiatan ini diharapkan akan memberikan manfaat langsung kepada masyarakat desa/kelurahan dan pemerintah daerah yang menjadi sasaran lokasi pelaksanaan dan secara tidak langsung juga bermanfaat bagi pemerintah hingga tingkat desa,” ujarnya.

Selain penguatan masyarakat melalui destana IDRIP juga ada fasilitasi penyusunan Dokumen Rencana Kontijensi diantaranya adanya proses penyusunan Rencana Aksi Komunitas Pengurangan Risiko Bencana (RAK-PRB) harus dilakukan secara partisipatif melibatkan unsur pentaheliks tingkat desa berdasarkan peta risiko.

“Dengan begitu dapat diketahui Penilaian Ketangguhan Desa (PKD) dalam kegiatan Destana yang bertujuan untuk memetakan kondisi dan gambaran awal mengenai tingkat risiko, kerentanan dan tingkat kapasitas desa dalam hadapi ancaman,” pungkasnya.

Pewarta | Soprian Ardianto
Editor | Bima Setia Budi