Zina Basah Kering

Caption foto: Rakyat Bengkulu Menggugat saat menggelar demo Inspektorat Kemendagri (Foto/dok: Soprian Ardianto)
Caption foto: Rakyat Bengkulu Menggugat saat menggelar demo Inspektorat Kemendagri (Foto/dok: Soprian Ardianto)

Girik Cik By: Cik Ben

Suatu hari, seorang profesor sekira Tahun 60-an, disambangi dua asistennya di kediamanya. Tentunya mereka bertamu ingin sharing atau diskusi soal pekerjaan.

Dalam perjalannya menuju kerumah profesor, dua assisten itu ‘tergelejat’ mendengar ada laki dan perempuan cekakak-cekikik di dalam sebuah kamar kost-san yang tertutup rapat. Mau ngintip takut dosa, mendiaminya juga dosa. Inilah namanya ‘sikon galau’.

Mereka mengurungkan kaki mereka berhenti melangkah, bergegas kerumah profesor. Setibanya dirumah, pembahasan soal pekerjaan menjadi nomor dua.

Soal laki dan perempuan dijadikan topik utama, karena mereka berfikir ulah dalam kamar itu soal moral yang berdampak pada kesialan penghuni sekitar.

Usai di ceritakan, Sang Profesor tampak ‘slow respon’ dan hanya sumringah. Assisten jadi bingung hingga mereka saling pandang.

“Tidak usah bingung begitu. Biarkanlah laki dan perempuan itu didalam kamar, tak usah di gubris dan tak usah di gerebek. Tapi kalau ada satu laki-laki dan satu lak-laki dalam kamar cekakak cekikik, nah itu baru kita gerebek. Termasuk juga perempuan dan perempuan,” ujar profesor.

Mecci

Cerita profesor dan dua assistennya diatas, rencananya Cik mau hubungan berita viral di Kota Bengkulu, soal penjabat (Pria berumur) selingkuhi pejabat (Wanita berumur) tapi mereka ASN aktif yang sudah punya istri dan suami.

Selingkuh artinya suka berbuat menyeleweng yang endingnya pasti zina kering atau zina basah. Kalau orang Bengkulu bilang, “ulahnyo endak ngepek, ujung-ujungnya mecci tula. Sementaro yang tino, nengok lanang ngepek bukannyo lari, eh enyo malah tiarap!”

Akhirnya, bederailah sudah bila pihak Gubernur Bengkulu sebagai representasi Pemerintah Pusat dan  Inspektorat Kemendagri melakukan pelaporan dan penindakan atas tragedi etika moral. Meskipun ada pula yang berpendapat, selingkuh yang dilakukan merupakan upaya, ritual membunuh Yahudi dari jarak jauh. “Ah itu tiori MCKLDI namonyo”.

Dalam masalah etika dan moral ASN, ini masalah yang krusial. Apalagi itu dilakukan oleh Bos. Kalau Bos kencing berdiri, anak buah kencing belari dan ini rawan mengencingi kawannya yang lain.

Apalagi ulah selingkuh hingga terjadi  zina basah. Memang sulit dibuktikan, karena selingkuh itu dilakukan didalam kamar. Lantas apakah mereka bermalam di dalam kamar hanya zina kering aja? Tentu bisa saja itu terjadi  kalau gula darah lagi tinggi.

“Tapi kalu la tau awaktu kecing manis, ngapo masih ndak selingkuh”, pikir Cik saat usai membaca berita viral ada penjabat dan pejabat ASN yang diberitakan selingkuh kemarin.

*Penulis Wartawan Tinggal di Bengkuu Kota Marlborough