Infonegeri, BENGKULU – Aksi mahasiswa gelombang ketiga kembali pecah yang kedua kalinya, demo yang tergabung di Aliansi mahasiswa se-Provinsi Bengkulu dipaksa pukul mudur hingga 8 orang diamankan aparat kepolisian dan luka-luka.
Dalam aksi menolak atas kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) didepan Gedung DPRD Provinsi Bengkulu diwarnai kericuhan, pihak aparat terpaksa melakukan perlawanan dengan menembakkan gas air mata dan Water Canon (Meriam Air).
Dengan mendapatkan perlawan tersebut, Koordinator Aksi Agung Royhan Wakil Presiden Mahasiswa UNIB saat menyatakan sikap menegaskan segera membebaskan 8 orang massa aksi yang terdiri dari 6 orang dari Mahasiswa Universitas Bengkulu (UNIB), 1 dari Mahasiswa UMB dan 1 dari Pelajar.
Pernyataan sikap tersebut pertama: 8 orang ditangkap, lebih dari 5 yang terluka dan harus dibawah ke Rumah Sakit serta mobil komando rusak, kedua: selama aksi berlangsung anggota DPRD tidak memenuhi tuntutan Mahasiswa dan mengeluarkan stetmen silahkan Mahasiswa masuk untuk secara paksa.
Ketiga: menuntut kawan-kawan kami ditangkap segera dibebaskan, 6 orang dari Mahasiswa UNIB, 1 dari Mahasiswa UMB dan 1 dari Pelajar, keempat: menuntut Kepolisian bertanggung jawab atas korban aksi yang luka-luka dan dipukul secara paksa, kelima: Mosi tidak percaya kepada DPRD Provinsi Bengkulu dan Kepolisian Daerah Bengkulu.
Diketahui hingga saat ini dikabarkan 8 orang massa aksi yang sempat diamankan oleh aparat kepolisian sudah dibebaskan dan berikut nama-nama korban lainnya:
- Fatih Inaya Agribisnis 21 dilarikan ke RSHD luka dibagian kepala
- Serlina Keperawatan 2022 RSHD Sesak Nafas, Kejang-kejang
- Syifa Magfirah asma disebabkan gas air mata, Hukum UNIB Angkatan 2021
- Juan Syarin Luka di pelipis Kesejahteraan Sosial 2021
- Wahyunda Pratama Ilmu kelautan 2020 luka di kepala
- Nova manajemen 2021 luka tangan dan bahu
- Kristin Manajemen 2021 luka di tangan
- Presma UNIB M. Alriansyah Idris RSUD Kota, luka di pelipis, bibir pecah, tangan patah.
- Yona Listio Tesha Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Angkatan 2022, Keluhan: mata perih hingga hampir setengah jam di bwa ke RS M Yunus. [SA]
