Demo Kenaikan Harga BBM, 7 Mahasiswa dan 1 Pelajar Diamankan

Caption foto: Pernyataan sikap Mahasiswa atas penangkapan 8 orang massa Aksi penolakan harga BBM didepan Gedung DPRD Provinsi Bengkulu (Dok: Soprian Ardianto)
Caption foto: Pernyataan sikap Mahasiswa atas penangkapan 8 orang massa Aksi penolakan harga BBM didepan Gedung DPRD Provinsi Bengkulu (Dok: Soprian Ardianto)

Infonegeri, BENGKULU – Aksi mahasiswa gelombang ketiga kembali pecah yang kedua kalinya, demo yang tergabung di Aliansi mahasiswa se-Provinsi Bengkulu dipaksa pukul mudur, akhirnya 8 orang peserta aksi diamankan aparat kepolisian.

Dalam aksi menolak atas kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) didepan Gedung DPRD Provinsi Bengkulu diwarnai kericuhan, pihak aparat terpaksa melakukan perlawanan dengan menembakkan gas air mata dan Water Canon (Meriam Air).

Dengan mendapatkan perlawanan tersebut, Koordinator Aksi menyatakan sikap segera membebaskan 8 orang massa aksi yang terdiri dari 6 orang dari Mahasiswa Universitas Bengkulu (UNIB), 1 dari Mahasiswa UMB dan 1 dari Pelajar.

“Pertama: 8 orang ditangkap, lebih dari 5 yang terluka dan harus dibawah ke Rumah Sakit serta mobil komando rusak, kedua: selama aksi berlangsung anggota DPRD tidak memenuhi tuntutan Mahasiswa dan mengeluarkan stetmen silahkan Mahasiswa masuk untuk secara paksa, ketiga: menuntut kawan-kawan kami ditangkap segera dibebaskan, 6 orang dari Mahasiswa UNIB, 1 dari Mahasiswa UMB dan 1 dari Pelajar, keempat: menuntut Kepolisian bertanggung jawab atas korban aksi yang luka-luka dan dipukul secara paksa, kelima: Mosi tidak percaya kepada DPRD Provinsi Bengkulu dan Kepolisian Daerah Bengkulu.” kata Agung Royhan Wakil Presiden mahasiswa UNIB.

Sebelumnya, terlihat massa aksi di paksa pukul mundur oleh aparat kepolisian, dengan menggunakan gas air mata dan Water Canon (Meriam Air) karena dinilai melanggar norma-norma dalam menyampaikan informasi dimuka publik (pengerusakan).

“Empat Mahasiswa ditangkap oleh aparat kepolisian tersebut, tiga diantaranya mahasiswa Universitas Bengkulu (UNIB), satu mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB),” menurut data yang dihimpun, Selasa (06/09/2022).

Sebelumnya salah satu Presiden Mahasiswa, Rian beserta perwakilan mahasiswa lain memasuki Gedung DPRD Provinsi Bengkulu untuk bernegosiasi. Mereka menyampaikan dua point tuntutan dan meminta agar dikabulkan.

“Pertama kami meminta pemasangan spanduk diatas Gedung DPRD Provinsi Bengkulu, di lantai atas gedung DPRD provinsi,” kata Rian Selasa siang dalam penyampaian mediasi.

Lalu pada poin kedua mereka (perwakilan massa aksi, red) meminta seluruh anggota dewan dapat menggelar parlement jalanan dan diberi waktu hingga pukul 15.00 WIB dan pada akhirnya dipaksa dipukul mundur kepolisian. [SA]