Gempa Bumi di Bengkulu Berpotensi Tsunami, BMKG: Jangan Termakan Isu

Infonegeri, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) beberapa waktu lalu menyebutkan Gempa Bumi yang terjadi pada tanggal 23 dan 25 Agustus 2022, di Provinsi Bengkulu tidak sama sekali berpotensi Tsnumi.

BMKG menghimbau kepada masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Dan agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa, periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal.

Kejadian dan Parameter Gempabumi pada tanggal 23 Agustus 2022 dengan M6,5 di Samudera Hindia Barat Bengkulu, dan gempabumi pada tanggal 25 Agustus 2022 M5,1 di Samudera Hindia Pantai Barat Sumatera, Bengkulu Utara, tidak Berpotensi Tsunami

“Gempabumi Tektonik M6,5 di Samudera Hindia Barat Bengkulu, dan M4,8 di Samudera Hindia Pantai Barat Sumatera, Bengkulu Utara, tidak berpotensi tsunami,” kata Plt. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono, S.Si., M.Si, di Jakarta.

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi tanggal 23, memiliki parameter magnitudo M6,3. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 5,22° LS; 102,95° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 80 km arah Selatan Kota Manna, Bengkulu kedalaman 52 km.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia tepatnya di zona Megathrust.

Begitupun gempabumi tanggal 25, memiliki parameter dengan magnitudo M4,8. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 4,64° LS ; 101,74° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 98 Km arah Barat Laut Enggano, Bengkulu pada kedalaman 40 km.[Soprian]