Gerakan Lingkungan: Perempuan Rejang Ubah Sampah jadi Emas

Infonegeri, REJANG LEBONG – Olah sampah menjadi emas (berharga), itulah yang bisa digambarkan, sosok Vira Ria Rinjani perempuan asal Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, yang menjadikan limbah sampah basah (Organik) memiliki nilai ekonomis.

Diceritakan Vira, gerakan yang ia lakukan berawal dari banyaknya hasil panen petani di Kabupaten Kepahiang dan Rejang Lebong, seperti petani kopi, buah-buahan, dan sayur mayur, berakhir di tempat sampah sehingga mencemari lingkungan (bau tidak sedap).

Melihat kondisi tersebut, lalu Vira berpikir keras bagaimana mendorong kesadaran masyarakat agar hasil panen mereka yang tidak laku terjual tidak menyebabkan atau mencemari lingkungan, barulah ide itu muncul dengan membudidayakan maggot.

Memulai Gerakan Lingkungan

Pada tahun 2021, Vira memulai membudiya maggot di Desa Simpang Kota Bingin, Kabupaten Kepahiang, dengan menamai programnya “Maggot Recycle Center” di bawah naungan Yayasan Rafflesia Nusantara untuk mengatasi persoalan sampah organik.

Kenapa dimulai dari Kepahiang? karena Kepahiang merupakan Kabupaten termuda di Provinsi Bengkulu yang dulunya merupakan bagian dari Kabupaten Rejang Lebong. Dan Kepahiang dilihat dari letak geografis budidaya maggot sangatlah cocok.

Walaupun demikian Vira menyadari bahwa untuk untuk mengatasi masalah persoalan lingkungan dan menyakinkan masyarakat tidaklah mudah seperti membalikkan telapak tangan, tentu bermacam tantangan telah ia lewati untuk meyakinkan masyarakat.

Salah satu meyakinkan masyarakat, terutama para pemuda, tentang potensi dari budidaya maggot dalam mengolah sampah organik. Dia menemui penolakan dan cibiran dari sebagian warga yang belum memahami betapa berharganya sampah-sampah organik.

“Aku senyumin aja. Kan mereka bilang begitu karena belum paham,” ujar Vira dalam sesi wawancaranya, namun, dengan ketekunan dan kesabaran, Vira berhasil mengubah persepsi mereka dan juga mendapatkan dukungan dari ibu-ibu setempat.

Penghargaan Satu Indonesia Award

Penghargaan, dari berbagaimana rintangan yang telah ia lewati, dia berhasil penerima apresiasi dalam Satu Indonesia Award di bidang lingkungan. Penghargaan ini menjadi penyemangat baginya untuk terus berjuang dan meluaskan dampak positifnya.

Setelah mendapatkan penghargaan tersebut, sebagai perempuan Inovasi, ia juga menuai komentar positif dari masyarakat luas. Selain mendapatkan apresiasi, beberapa dari mereka juga menyemangati untuk terus berinovasi untuk Indonesia khususnya Bengkulu.

“Vira ini bibit unggul yang punya visi dan keteguhan. Semoga banyak Vira Vira yang lain muncul di berbagai belahan bumi agar makin banyak kebaikan dan kebermanfaatan yang muncul.” komentar seorang blogger, Uniek Kaswarganti.

“Anak muda tidak hanya identik dengan sesuatu yang viral saja, namun bisa juga menghasilkan karya dan pemikiran yang bermanfaat bagi banyak orang dalam jangka panjang,” lanjut komentar seorang blogger, Uniek Kaswarganti.

Travel Blogger, Meimoodaema, Sabrina juga memberikan apresiasi dan pujian kepada Vira. Diharapkan bahwa karya yang telah dihasilkan Vira akan menjadi sumber inspirasi bagi generasi berikutnya untuk menemukan inovasi-inovasi baru yang bermanfaat.

“Yang muda yang berkarya itu tepat banget ya, dan di tangan orang yang tepat semuanya menjadi bermanfaat. Keren banget, semoga menginspirasi generasi lainnya untuk menemukan inovasi-inovasi baru yang dapat bermanfaat bagi masyarakat,” komentarnya.

Vira untuk Indonesia

Sebagai seorang pencinta lingkungan, Vira berharap agar lebih banyak pemuda terutama di desa-desa dapat bergabung dalam proyeknya. Dengan semakin banyaknya anggota, ia yakin mimpi budidaya maggot berskala besar akan lebih mudah tercapai.

Selain itu, Vira juga mengharapkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan pusat, dan melalui budidaya maggot ini, Vira berhasil menciptakan perubahan positif dalam mengatasi masalah sampah organik dan meningkatkan ekonomi masyarakat.

Dengan impian untuk mengembangkan proyeknya lebih lanjut, Vira berharap agar mimpi besar yang dijalaninya, dari Fresh Maggot hingga Dry Maggot, akan membawa manfaat dan dampak besak bagi lingkungan dan secara global untuk meningkatkan ekonomi bangsa.

Pewarta | Soprian Ardianto