Infonegeri, BENGKULU – Berbekal pengalaman menjadi Penyuluh Perikanan Bantu, Ema Saleha seorang Ibu dari Bengkulu Selatan mencoba mengolah ikan laut menjadi stik ikan yang gurih dan sangat cocok untuk cemilan atau hidangan pesta.
Selama menjadi penyuluh Ema Saleha merasa hanya menguasai teori saja, sehingga tergerak dalam hatinya untuk memberi contoh secara nyata bagaimana mengolah hasil laut menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi tinggi.
Terbukti, hasil olahan ikan yang dibuat Ema Saleha langsung banyak peminatnya, bahkan permintaan cemilan stik ikan ini makin banyak, Ema Saleha kemudian memutuskan untuk serius menjalani usahanya ini.
Saat ini, Stik ikan hasil olahan Ema Saleha sudah dijual hingga keluar daerah seperti konsumennya ada yang di berbagai kota besar pulau jawa, papua dan wilayah sumatera tidak kalah ketinggalan.
Omsetnya kini sudah sampai puluhan juta, Stik Ikan Ema Saleha juga terpilih menjadi salah satu UKM yang lolos dalam program Bangga Buatan Indonesia (BBI) Bengkulu, bahkan rencananya Stik Ikan Ema Saleha bakal ikut serta pameran di Malaka, Malaysia pada Desember mendatang.
“Insya Allah Stik Ikan Jihan Food kita akan ikut serta pameran di Malaysia pada bulan desember mendatang, semoga hasil olahan stik ikan kita makin dikenal luas hingga luar negeri,” ungkapnya, Senin (30/10/2023).
Usaha stik ikan yang ditekuninya sejak 2018 lalu diberi nama Jihan Food, bahkan untuk lebih membidik pasar online, stik ikan tersebut sudah ada di akun shopee, bisa juga dipesan melalui media sosial Jihan Food.
“Target kita Stik ikan Jihad Food semakin menembus pasar dunia, dengan harapan juga bisa memperluas kesempatan kerja untuk masyarakat, kita semakin yakin karena stik ikan ini sudah banyak konsumennya melalui pasar online dna offline,” papar ibu dua anak tersebut.
Kisah inspiratif Ema Saleha tersebut tentunya bisa juga diikuti oleh Ibu-Ibu atau masyarakat lainnya, melihat potensi sumber daya alam yang kita miliki sangatlah banyak untuk kita kembangkan menjadi sebuah usaha yang nantinya dapat bernilai ekonomi tinggi.
Pewarta | Soprian Ardianto
Editor | Bima Setia Budi
