Kota Bengkulu Inflasi Hingga 2,31 Persen

Ilustrasi inflasi (Gratfis: portonews)
Ilustrasi inflasi (Gratfis: portonews)

Penyumbang Inflasi Tertinggi di Kota Bengkulu: Makanan, Minuman dan Tembakau Sebesar 2,31 Persen

Infonegeri, BENGKULU – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu merilis data inflasi dan deflasi Kota Bengkulu pada bulan Maret 2022 terjadi karena adanya kenaikan beberapa indeks harga yang cukup besar pada beberapa kelompok pengeluaran.

Dijelaskannya kelompok-kelompok inflasi yang terjadi di Kota Bengkulu dari 11 kelompok pengeluaran, 6 kelompok memberi andil inflasi, 2 kelompok memberi andil deflasi dan 3 kelompok yang tidak memberikan andil terhadap inflasi Kota Bengkulu.

Seperti dilansir data BPS Provinsi Bengkulu, yang rilis pada, Jumat (01/04/2022), kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,31 persen dengan andil inflasi sebesar 0,62 persen; diikuti kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,69 persen dengan andil inflasi sebesar 0,10 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,45 persen dengan andil inflasi sebesar 0,02 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,23 persen dengan andil inflasi sebesar 0,01 persen; kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,17 persen dengan andil inflasi sebesar 0,01 persen; dan kelompok pengeluaran transportasi sebesar 0,05 persen dengan andil inflasi sebesar 0,01 persen.

Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah kelompok pengeluaran kesehatan sebesar 0,31 persen dengan andil deflasi sebesar 0,01 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,15 persen dengan andil deflasi sebesar 0,02 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang stabil adalah, kelompok pengeluaran rekreasi, olahraga dan budaya, kelompok pengeluaran pendidikan, dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran.

“Inflasi ini utamanya disebabkan oleh naiknya harga cabai merah, minyak goreng, daging ayam ras, emas perhiasan, bawang merah, rokok kretek filter, susu bubuk untuk balita, jengkol, ikan kape-kape dan petai. Sementara pengendali besarnya inflasi dipengaruhi dengan turunnya harga ikan dencis, terong, bahan bakar rumah tangga, pepaya, ban dalam motor, popok dewasa, jeruk, sawi hijau, daging sapi dan seng.” Tulis BPS Provinsi Bengkulu.

BPS juga menyampaikn seperti indeks harga konsumen dan inflasi antarkota di Pulau Sumatera, dari 24 Kota di wilayah Sumatera yang dipantau tingkat inflasinya pada bulan Maret 2022 ini, semua kota mengalami inflasi.

“Dengan angka inflasi sebesar 0,74 persen, kota Bengkulu menempati urutan ke 14 di wilayah Sumatera. Inflasi tertinggi di wilayah Sumatera terjadi di Jambi sebesar 1,35 persen dan inflasi terendah terjadi di Tanjung Pinang sebesar 0,36 persen.” Tambahnya.

Begitupun, inflasi tahunan BPS juga mencatat pada Maret 2022 Kota Bengkulu mengalami inflasi sebesar 0,74 persen, angka ini lebih tinggi dibanding kondisi Maret 2021 yang mengalami inflasi sebesar 0,23 persen.

“Laju inflasi tahun kalender Maret 2022 sebesar 1,18 persen lebih rendah dari bulan Maret 2021 dengan laju inflasi sebesar 1,45 persen. Sedangkan inflasi dari tahun ke tahun pada Maret 2022 sebesar 2,83 persen lebih tinggi dari bulan Maret 2021 sebesar 0,77 persen.” [SA]