Lestarikan Hutan Pemprov Bengkulu Gelar MoU

Komit Lestarikan Hutan Seluma, Pemprov Bengkulu Mou dengan Mitra dan Fasilitator
Caption foto: Komit Lestarikan Hutan Seluma, Pemprov Bengkulu Mou dengan Mitra dan Fasilitator (Foto/dok)

Infonegeri, BENGKULU – Dalam upaya meningkatkan pertumbuhan hutan dan pelestarian fungsi serta manfaatnya di Kabupaten Seluma hari ini, pada Kamis (11/01/2024) dilakukan penandatanganan perjanjian kerjasama kemitraan dan dukungan program perhutanan sosial, antara kelompok perhutanan sosial

Dibawah binaan Anglo Eastern Plantations melalui Yayasan Ekualiser Bumi Untuk Semua sebagai Fasilitator dan Dinas Lingkungan Hidup Kehutanan Provinsi Bengkulu, mewakili Provinsi Bengkulu.

Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Provinsi Bengkulu, Foritha Ramadhani Wati mewakili Gubernur Bengkulu menyampaikan kerjasama kemitraan dan dukungan program perhutanan sosial di Provinsi Bengkulu yang juga melibatkan partisipasi pihak swasta itu diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar, keseimbangan lingkungan dan dinamika sosial budaya dalam bentuk hutan desa, hutan kemasyarakatan, hutan tanaman rakyat, hutan adat dan kemitraan kehutanan.

“Pemerintah Provinsi Bengkulu telah menetapkan perhutanan sosial sebagai salah satu kegiatan unggulan daerah yang tertuang dalam RPJMD 2021 – 2026. Pemerintah Provinsi berupaya mempercepat dan perhutanan sosial,” sampainya dalam kata sambutan di Gedung Pola Bappeda Provinsi Bengkulu, Jumat (25/01/2024).

Ditambahkannya, melalui perhutanan sosial juga memfasilitasi masyarakat yang berada disekitar hutan mendapat legalisasi dalam mengelola kawasan hutan serta dapat berpartisipasi dalam kelestarian hutan dan keanekaragaman hayati.

“Tidak hanya berhenti di masyarakat mendapatkan izin saja, tapi yang terpenting adalah pasca mendapatkan perizinanan adalah pengelolaan dan dalam kelompok perhutanan sosial perlu mendapatkan dukungan untuk mengelola kawasan dengan baik, memperkuat kelembagaan pengembangan usaha kehutanan,” ujarnya.

Sementara itu, Senior Manager Sustainability and Researchment PT. Anglo Eastern Plantations (AEP) Management, Balintang Simanjuntak mengatakan kerjasama kemitraan perhutanan sosial yang dilakukan dengan menggandeng Yayasan Ekualiser Bumi Untuk semua di Desa Sinar Pagi Kabupaten Seluma sebagai wujud nyata komitmen perusahan terhadap pelestarian lingkungan.

“Dengan perhutanan sosial ini hutan yang masih ada kita kelola, dan sumber daya alam yang ada di sekitarnya juga kita kelola dan dimanfaatkan melalui pemberdayaan masyarakat sekitar. Seperti pelatihan tentang kopi, bagaimana packaging kopi yang baik supaya bisa dipasarkan dan layak jual, juga pemberian bibit,” ungkap Balintang Simanjuntak,

Untuk insiasi pertama yang mereka lakukan dalam program Perhutanan Sosial di Desa Sinar Pagi yang difasilitasi Yayasan Ekualiser Bumi Untuk Semua dengan luasan 1.000 hektar, kedepan juga diharapkan bisa terus berlanjut dan diperluas lagi sehingga upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan serta Sumber Daya Alam yang ada termasuk satwa didalamnya.

“Ini komitmen perusahaan terkait kelestarian hutan dan lingkungan, begitu juga dengan satwa-satwa nya. Misalnya ada gajah atau harimau juga tetap dilindungi,” ujar Balintang sembari mengatakan dalam pengelolaan perkebunan yang mereka lakukan pun diupayakan dengan cara yang lebih ramah, diantaranya dalam pembukaan kebun tidak membakar hutan, tidak membuka perkebunan di lahan gambut serta tidak ada eksploitasi pekerja.

Disisi lain, Head of Operation Earthqualizer Foundation, Ivan V. Ageung mengatakan secara global, regional dan nasional pihaknya ingin berkontribusi pada target-target pembangunan yang lebih berkelanjutan dan pada level tapak atau desa.

Upaya itu dilakukan program kerja yang dikolaborasikan bersama pihak swasta seperti Anglo Eastern Plantation.

“Kami ingin membawa keadilan ekonomi dan lingkungan hidup dengan mengajak pihak industry termasuk industry kelapa sawit seperti Anglo Eastern Plantation. Mewujudkan kolaborasi dan berkembang Bersama-sama,” katanya.

Merujuk dari proses bisnis masa lalu yang dilakukan oleh industry apapun yang bekerja pada sumber daya alam, dinilai telah mengabaikan kepentingan hutan dan masyarakat setempat.

“Mereka perlu didorong untuk melakukan upaya pemulihan bersama dengan masyarakat; sebagai langkah korektif untuk menjadikan mereka sebagai pendukung, mitra strategis dan memusatkan kegiatan pemulihan oleh masyarakat dengan skema yang sudah disediakan oleh Pemerintah yakni program perhutanan social,” jelas Ivan.

Lebih lanjut dikatakannya, program yang menyeimbangkan dimensi perlindungan, pemanfaatan dan peningkatan ekonomi dalam satu paket kebijakan dilakukan bersama pihak pemerintah pusat sampai pemerintah desa dalam melakukan harmonisasi program kerja.

Untuk pengembangan perhutanan sosial yang dilakukan di Desa Sinar Pagi Kabupaten Seluma, pihak Yayasan Ekualiser Bumi Untuk Semua disamping sudah sudah melakukan MoU dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Bengkulu, juga sudah melakukan MoU dengan pihak Desa dan LPHD (Lembaga Pengelola Hutan Desa) atau Pengelola Perhutanan Sosial di desa target di Kabupaten Seluma.