Penghasil Udang Terbesar, Pelabuhan PPI Kelahiran Bupati Mukomuko Dianak Tirikan

Caption foto: Pelabuahn PPI Pasar Bantal, Kecamatan Teramang Jaya, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu (Foto/dok: GP/SA)
Caption foto: Pelabuahn PPI Pasar Bantal, Kecamatan Teramang Jaya, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu (Foto/dok: GP/SA)

Infonegeri, MUKOMUKO – Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Pasar Bantal, Kecamatan Teramang Jaya, Kabupaten Mukomuko salah satu dari 4 pembangunan pelabuhan yang masuk dalam program strategis nasional yang digagas Gubernur Ridwan Mukti.

Ke 4 perioritas pembangunan pelabuhan strategis nasional tersebut diantaranya: Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu, Pelabuhan Linau Kabupaten Kaur, Pelabuhan penyeberangan Pino Raya Bengkulu Selatan dan Pelabuhan Bantal Kabupaten Mukomuko.

Kemudian setelahnya program tersebut dilanjutkan Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah pada tahun 2017. Karena menurutya Pelabuhan dinilai sangat strategis menumbuhkan perekonomian di provinsi yang mempunyai garis pantai sepanjang 525 km.

Rohidin kala itu menyebutkan pembangunan pelabuhan akan menghidupkan jalur angkutan laut di pesisir barat Sumatera. Dan Keseriusan pemerintah Provinsi Bengkulu memaksimalkan potensi kelautan mendapat respon positif dari Presiden Jokowi.

BACA JUGA: Profil Bupati Mukomuko Pejuang 17 Napi Kasus Korupsi Kembali Menjadi ASN

Menanggapi hal tersebut Ketua Forum Pemuda Teramang Jaya Bersatu Mukomuko, Gemmi Jupriadi mengatakan Pelabuhan PPI Mukomuko saat ini masih digunakan oleh Nelayan walaupun dianak tirikan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu.

“Kami masyarakat Kabupaten Mukomuko merasa di anak tirikan oleh Pemprov, terlepas siapa pun Gubernur nya. Jika memang aset Pemprov ini tidak diperhatikan lagi, kami minta serahkan saja ke Pemerintah Kabupaten,” kata Gemmi, Minggu (03/09/2023).

Dijelaskannya PPI Pasar Bantal yang merupakan Aset Pemprov. Semenjak dibangun pada tahun 2000 silam saat Gubernur Bengkulu masih di jabat Hasan Zen, hingga saat ini tidak ada sentuhan pembangunan maupun rehabilitasi dari Pemprov Bengkulu.

“Selaku pemuda desa setempat, kami sangat menyayangkan PPI ini hancur dimakan usia. Selain itu, fisik bangunan yang sudah rapuh dikhawatirkan akan menimpa masyarakat yang bernaung sembari menunggu nelayan yang merapat dalam menjual hasil tangkapannya,” jelasnya.

PPI Pasar Bantal Desa Kelahiran Bupati Mukomuko ini, kata Gemmi, walaupun belum sama sekali tersentuh oleh Pemerintah Pusat atau Daerah sejak dibangun tahun 2000 silam merupakan PPI penghasil udang terbesar dihasilkan nelayan di Provinsi Bengkulu.

“Pasar Bantal merupakan penghasil udang terbesar di Provinsi Bengkulu. Saat ini, udang dari Pasar Bantal, mampu memenuhi kebutuhan dua Provinsi sekaligus. Yakni Sumatera Barat (Sumbar) dan Provinsi kita (Provinsi Bengkulu),” terang Gemmi.

Lebih lanjut dengan memasuki tahun pemilu “Kami masyarakat setempat tidak mau lagi mendengar janji-janji politik. Hingga saat ini juga, jangankan pembangunan ataupun rehabilitasi. Anggaran untuk pemeliharaan nya saja tidak pernah terealisasi,” [SA]