Seluma Gelar Rembuk Stunting 2021

Infonegeri, SELUMA – Bupati Seluma Erwin Octavian membuka kegiatan Rembuk Stunting Kabupaten Seluma 2021 secara virtual, di Ruang Rapat Bupati Seluma, Senin (31/5/2021).

Bupati Seluma dalam sambutannya menyampaikan, Kabupaten Seluma merupakan salah satu lokus stunting di Indonesia pada 2021. Maka sangat penting adanya komitmen dari semua pihak dalam upaya penurunan angka stunting berikut dengan pencegahannya.

“Saya sangat Apresiasi terhadap penuruna stunting saat ini, hal ini dilihat dari data Dinas Kesehatan pada tahun 2019 persentase angka stunting Kabupaten Seluma sebesar 10,04 persen. Kemudian, turun menjadi 7,7 persen pada 2020, saya harap di Kabupaten Seluma agar dapat bebas dari stunting,” kata dia.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Seluma Rudi Syawaludin menyampaikan bahwa, kegiatan Rembuk Stunting ini merupakan aksi ke-3 konvergensi percepatan penurunan stunting Kabupaten Seluma tahun 2021. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut aksi pertama dan kedua yang telah dilksanakan beberapa waktu yang lalu.

Rembuk Stunting merupakan salah satu aksi dari 8 aksi konvergensi penurunan stunting yang terintegrasi dan merupakan program prioritas nasional serta merupakan suatu langkah penting yang harus dilakukan, untuk memastikan pelaksanaan rencana kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stunting dilakukan bersama-sama antar OPD penanggung jawab layanan dengan sektor/lembaga non-pemerintah dan masyarakat.

Rudi Syawaludin juga mengatakan, berdasarkan data hasil operasi timbang pada bulan Februari 2021, jumlah balita pendek dan sangat pendek di Kabupaten Seluma sebanyak 821 balita atau 6,47 persen dari total 12.680 balita.

Jika dilihat dari data hasil penimbangan di aplikasi EPPGBM jumlah stunting di Kabupaten Seluma mengalami penurunan setiap tahunnya yaitu dari 23,3 persen pada 2017 menjadi 6,47 pada 2021.

“Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menjadi komitmen bersama, sebagai dasar penyusunan rencana intervensi gizi terintegrasi penurunan stunting yang nantinya dimuat di dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) atau Rencana Kerja (Renja) Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tahun berikutnya,” ujar dia.

Kegiatan secara virtual ini diikuti oleh 106 peserta yang terdiri dari 34 orang peserta dari OPD terkait, Ketua PKK, 14 camat, 35 Kepala Desa/Lurah Lokus, 17 Kepala Puskesmas, tokoh masyarakat, akademisi, organisasi masyarakat, tenaga ahli pendamping desa, perwakilan dari PT Sari Husada. [Soprian/Rls]