Cara Pendaftaran Siswa Baru TA 2021/2022 di Bengkulu

Infonegeri, KOTA BENGKULU – Pemerintah Kota (Pemkot) melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bengkulu menyampaikan sistem penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2021/2022 dibagi menjadi dua sistem, yang pertama sistem online dan offline.

Hal ini disampaikan Kepala Disdik Rosminiarty, dirinya mengatakan  PPDB tahun ajaran 2021/2022 untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) akan dilakukan secara offline, sedangkan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) atau Swasta dilaksanakan secara online.

“Kita telah menetapkan sistem PPBD tahun ajaran tahun 2021/2022 yang akan diadakan pada hari Senin (28/6/2021) hingga Kamis (1/7/2021). Untuk perwal dan petunjuk teknisnya masih dibagian hukum sekretariat Pemkot Bengkulu,” jelas Rosminiarty Senin (31/5/2022) kemarin.

Seperti halnya dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021 dilaksanakan melalui empat jalur prestasi, mulai dari jalur zonasi, jalur afirmasi, jalur perpindahan tugas orangtua atau wali dan juga jalur prestasi.

“Untuk teknis di Kota Bengkulu seperti apa ini belum tau, kemungkinan kurang lebih sama dengan PPDB tahun lalu,” jelasnya.

Dilansir dari Kompas.com, Mendikbud Nadiem Makarim menerbitkan Surat Edaran (SE) Mendikbud Nomor 1 Tahun 2021 terkait pelaksanaan Ujian Nasional, Ujian Kesetaraan, Ujian Sekolah, serta PPDB dalam masa darurat Covid-19, Senin (1/2/2021) lalu.

Menurut Nadiem, SE Mendikbud yang dikeluarkan ini berkenaan dengan semakin meningkatnya penyebaran Covid-19. “Maka perlu dilakukan langkah responsif yang mengutamakan keselamatan dan kesehatan lahir dan batin siswa, guri, dan tenaga kependidikan,” ungkap Nadiem, Kamis (4/2/2021).

Nadiem menyebutkan, dari delapan poin utama yang disebutkan dalam SE Mendikbud, dijelaskan poin kedelapan terkait PPDB akan dilaksanakan dengan dua ketentuan.

  1. Dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru di Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), sebagaimana tercantum dalam lampiran SE ini atau dapat diunduh lewat laman https://jdih.kemdikbud.go.id/.
  2. Pusat Data dan Informasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyediakan bantuan teknis bagi daerah yang memerlukan mekanisme PPDB daring.

8 Poin SE Kemendikbud Adapun rangkuman lengkap 8 poin SE Mendikbud Nomor 1 Tahun 2021 terkait pelaksanaan Ujian Nasional, Ujian Kesetaraan, Ujian Sekolah, dan penerimaan siswa baru dalam masa darurat Covid-19, seperti di bawah ini:

  1. Ujian Nasional dan Ujian Kesetaraan tahun 2021 ditiadakan.
  2. Dengan ditiadakannya UN dan Ujian Kesetaraan pada angka 1, maka UN dan Ujian Kesetaraan tidak menjadi syarat kelulusan atau seleksi masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
  3. Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan setelah:
    • Menyelesaikan program pembelajaran di masa pandemi Covid-19 yang dibuktikan dengan rapor tiap semester.
    • Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik.
    • Mengikuti ujian yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
  1. Ujian yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan dilaksanakan dalam bentuk:
    • Portofolio berupa evaluasi atas nilai rapor, nilai sikap/perilaku, dan prestasi yang diperoleh sebelumnya (penghargaan, hasil perlombaan, dan sebagainya).
    • Tes secara luring atau daring.
    • Bentuk kegiatan penilaian lain yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
  1. Selain ujian yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada angka 4, peserta didik sekolah menengah kejuruan juga dapat mengikuti uji kompetensi keahlian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Baca juga: SKB 3 Menteri, Menag Optimis Kuatkan Toleransi di Sekolah
  2. Penyetaraan bagi lulusan program Paket A, program Paket B, dan program Paket C dilakukan sesuai dengan ketentuan sebagai berikut:
    • Kelulusan bagi peserta didik pendidikan kesetaraan sesuai dengan ketentuan pada angka 3 (tiga).
    • Ujian yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada angka 3 huruf c bagi peserta didik pendidikan kesetaraan berupa ujian tingkat satuan pendidikan kesetaraan diakui sebagai penyetaraan lulusan.
    • Ujian tingkat satuan pendidikan kesetaraan dilakukan dalam bentuk ujian sebagaimana dimaksud pada angka 4.
    • Peserta ujian tingkat satuan pada pendidikan kesetaraan adalah peserta didik yang terdaftar di daftar nominasi peserta ujian pendidikan kesetaraan pada data pokok pendidikan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
    • Hasil ujian tingkat satuan pendidikan kesetaraan harus dimasukkan dalam data pokok pendidikan.
  1. Kenaikan kelas dilaksanakan dengan ketentuan ujian akhir semester (UAS) untuk kenaikan kelas dapat dilakukan dalam bentuk:
    • Portofolio berupa evaluasi atas nilai rapor, nilai sikap/perilaku, dan prestasi yang diperoleh sebelumnya (penghargaan, hasil perlombaan, dan sebagainya).
    • Penugasan
    • Tes secara luring atau daring.
    • Bentuk kegiatan penilaian lain yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
  1. Untuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dilaksanakan dengan dua ketentuan, sebagai berikut:
    • Dilaksanakan sesuai dengan Permendikbud Nomor 1 Tahun 2021 tentang PPDB pada TK, SD, SMP, SMA, dan SMK sebagaimana tercantum dalam lampiran SE Mendikbud ini atau dapat diunduh pada laman https://jdih.kemdikbud.go.id/.
    • Pusat Data dan Informasi Kemendikbud juga menyediakan bantuan teknis bagi daerah yang memerlukan mekanisme PPDB daring.

Dia menambahkan, poin nomor 3 sampai 8 dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan, sebagaimana diatur dalam Keputusan Bersama Mendikbud, Menteri Agama (Menag), Menteri Kesehatan (Menkes), dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri). [Soprian]