Unihaz Bengkulu Wisuda 526 Mahasiswa Program Sarjana dan Magister

Caption foto: Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah saat menghadiri Wisuda UNIHAZ Bengkulu (Foto/dok: JD)
Caption foto: Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah saat menghadiri Wisuda UNIHAZ Bengkulu (Foto/dok: JD)

Infonegeri, BENGKULU – Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH (UNIHAZ) mewisuda sebanyak 526 orang yang telah selesai mengikuti studi program sarjana dan magister ke- 42 tahun 2023, di Gedung Balai Buntar Bengkulu, Rabu (13/9/2023).

Hadir di acara itu, Anggota DPR RI Dewi Coryati, Wakil Ketua 2 DPRD Provinsi Suharto, para mantan Rektor Unihaz, Ketua Yayasan Semarak Bengkulu, Perwakilan Pimpinan Perbankan, Unsur Forkompinda Provinsi Bengkulu, dan para wali wisudawan/wisudawati.

Dalam Sambutannya, Rektor Unihaz Yulfiperius menyampaikan bahwa kampus Unihaz telah terakreditasi B menjadi garansi kualitas lulusan yang siap berdaya saing. Ia juga mendorong terbentuknya regulasi predikat perguruan tinggi berdaya saing dan tak berorientasi pada nilai. Sehingga mampu menciptakan lulusan berkualitas.

“Unihaz telah mengikuti 11 auditor sebagai upaya profesional menilai dan mengevaluasi program dan mutu perguruan secara internal. Sistem perkuliahan 50 persen tatap muka dan 50 persen secara during atau online,” imbuhnya.

Sementara itu, Gubernur Bengkulu Rohidin mengatakan, wisuda itu merupakan prosesi puncak dari kesempurnaan kegiatan akademik serta bertemunya civitas akademika dengan masyarakat dan orangtua melalui para wisudawan.

Dirinya menyampaikan ucapan selamat kepada lulusan UNIHAZ dan berharap ilmu yang didapati dapat diimplementasikan bagi pembangunan daerah dan masyarakat Bengkulu.

“Pesan saya sebagai pimpinan daerah kepada lulusan UNIHAZ yang diwisuda hari ini, gunakanlah ilmu yang didapat secara baik dan benar, karena jika ilmu dipergunakan dengan baik dan benar maka insyaAllah akan memperoleh berkah,” tutur Gubernur.

Jebolan terbaik Universitas Gajah Mada Yogyakarta ini mengungkapkan, bahwa ilmu itu sangat penting, karena untuk menguasai dunia ini dengan ilmu, untuk mendapatkan akhirat juga dengan ilmu, demikian juga untuk meraih kedua-duanya juga dengan ilmu.

“Dengan memiliki ilmu, hidup kita bisa menjadi mudah. Bayangkan orang yang berilmu itu dengan hitungan detik bisa menghasilkan nilai yang sangat besar, tapi orang yang menggunakan kekuatan fisik, hasil dan nilainya itu bisa terbatas sekali,” ungkapnya.

Di samping itu, Gubernur Rohidin menjelaskan, Universitas Prof Dr Hazairin, SH dan juga Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Bengkulu serta yayasan Pesantren Pancasila itu sesungguhnya didirikan oleh yayasan yang dibentuk oleh gubernur, bupati dan walikota se-Provinsi Bengkulu pada zaman dulu.

Untuk itu, rasa menyatu dan terintegrasi antara pemerintah, yayasan semarak dan civitas akademika tidak boleh renggang apalagi berpisah dan harus benar-benar menyatu.

“Pemerintah harus menyatu dengan yayasan-yayasan akan semakin kuat, dengan begitu saya yakin yayasan itu akan semakin tumbuh dan berkembang,” sebut Gubernur yang mendapatkan gelar profesor dari University Jungwon Korea Selatan ini.

Dia menyebutkan, pembangunan yang dilakukan terhadap sarana dan prasara di yayasan semarak Bengkulu, hal itu bukanlah bantuan atau bukan hibah, tapi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari program pemerintah Provinsi Bengkulu.

“Karena apa yang saya lakukan itu bukan atas nama Rohidin, jangan salah, tapi atas nama gubernur yang membuat yayasan ini, sehingga ada UNIHAZ, ada STIA dan ada yayasan Pesantren Pancasila,” tegasnya. [JD]