Infonegeri, BENGKULU – Wujudkan pelayanan paripurna bagi masyarakat, Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD) milik Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu tercoreng setelah salah satu warga mengunggah video berdurasi 0:29 detik di akun Facebook viral.
Akun bernama ini, yang diposting pada 1 hari lalu dalam videonya mengatakan bahwa bahwa pasien sudah satu jam lebih menunggu di Rumah Sakit, namu satu jam tersebut tidak mendapatkan pelayanan, padahal pasien katanya sudah sekarat.
“Assalamualaikum mohon untuk teman-teman sekalian se Provinsi ataupun se Nusantara. Ini Rumah Sakit kurang dalam pelayanannya, pasien sudah 1 jam lebih (menunggu) sekarat belum ada tindakan. Tolong teman-teman sekalian,” bunyi dalam video.
Dalam video tersebut banyak mendapat tanggapan dari warga, seperti salah satu akun bernama ini, mengatakan bahwa pelayanan di Rumah Sakit Kota memang kurang, lalu ia mencerita kondisi istrinya saat di Rumah Sakit hingga akhirnya meninggal dunia.
“Mohon maaf sebelumnya, memang RS Kota pelayanannya kurang, kemaren istri saya di rawat cuma tiga hari, tapi belum sembuh benar sudah di suruh pulang, baru dua hari pulang ke Rumah almarhumah istri saya ngedrof lagi, pas di bawa lagi ke RS kota, tapi gak di terima lagi, katanya alm istri saya gak ad penyakit, padahal istri saya udah gak bisa jalan lagi, sampai akhirnya istri saya meninggal dunia.” komentarnya.
Begitupun yang disampaikan akun ini, ia mengatakan bahwa Rumah Sakit Kota pelayanan kurang “Memang kalau RS Kota kurang pelayan nya, kami sudah pengalaman belum satu bulan, sampai-sampai pasien Ada yang meningal garah-gara kurang pelayanannya.”
Beitupun akun ini, ia juga menyampaikan bahwa pelayanan, terutama bagi petugas yang tak rama terhadap pasien. “Memang rumah sakit kota perawatnya yang bertugas di IGD tidak ramah orang nya semoga dengan viral nya rumah sakit ini ada perbaikan,”
Pengalaman yang tidak mengenakkan juga disampaikan ini, Ia menceritakan kesenjangan sosial di Rumah Sakit. “Kalau orang-orang kaya biasanya cepat di tanggapin, tapi kalau kita orang susah (miskin) memang enggak begitu di tangapin. Itu pengalaman saya dulu.”
Akun ini juga menceritakan pengalamannya di Rumah Sakit Kota, yang tidak mendapatkan pelayanan yang paripurna, dan ia juga menceritakan bahwa pihak Rumah Sakit pilih-pilih dalam memberikan pelayanan, dan kemudian menolak pasien dengan berbagai alasan.
“Iya pak kemarin kita juga perna ke Rumah sakit itu RS kota. Dengan alasan ruangan full hanya karna pakai BPJS. Padahal dia lagi melayani yang lain, kita duluan yang datang tiba-tiba ada yang masuk tapi bisa. Dan akhir nya kita di rujuk ke M. Yunus. Alhamdulillah akhirnya sembuh di M. Yunus karena d RS kota kita tidak di layanin. Jangankan mau dipegang dilihat saja tidak. Sombong-sombong semua, pas kita nunggu suda lama-lama tau-taunya jawaban kamar full… Maaf sedikit curhat😁.” tulisnya.
Akun ini juga menceritakan, dalam komentar video yang viral tersebut mengatakan bahwa Rumah Sakit Kota dari segi pelayanan kurang baik terutama bagi perawat, bahwkan ia membeberkan cerita yang menurutnya hingga saat ini masih membekas didirinya.
“Emng iya Rumah sakit kota itu perawatannya cuek Galo (semua), gaek Lanang ambo (bapak aku) sekarat aja 3x di suruh balik belum sehat, padahal sakit ginjal, kecewa nengok (lihat) nya, tiap lewat situ kadang ingek (ingat) gaek Lanang (orang tua) dirawat. Idak elok (tidak bagus) fasilitas di situ lebih baik Rumah Sakit Tiara sella.” ucapnya.
Pengalaman buruk juga disampaikan akun ini yang mengatakan orangnya tidak rama. “Memang kalau di RS kota bagian UGD tidak ramah, lelet. Ada pasien malah sibuk main HP, pelayanannya lama, pernah pengalaman Bawak gaek ke situ sampai UGD tidak dilayani, cuma di tanya dikit, udah tuh selesai, lebih 1 jam nunggu di UGD nya, kini dak galak lagi Bawak gaek ke situ, mending ke RS raflesia, Tiara sella atau ke bayangkara aja.” komentarnya.
Menanggapi hal tersebut, Direktur RSHD Kota Bengkulu, dr Lista Cerlyviera mengatakan bahwa tudingan yang dialamatkan ke RSHD tidaklah benar, dimana menurut rekasi yang dilakukan oleh salah satu keluarga pasien merupakan kepanikan sesaat.
“Itu kepanikan salah satu dari keluarga pasien, kita didalam penanganan sudah menjalankan sesuai SOP. Dan harus diketahui setelah kami periksa, pasien ini harus di rujuk ke RSUD M Yunus (RS milik Pemprov Bengkulu),” kata dr Lista.
Ia juga menanggapi banyaknya keluhan, yang berkomentar di Akun Facebook Anton Bkl, yang mengatakan bahwa pelayanan Rumah Sakit Kota Bengkulu sangat buru, begitupun tenaga medis yang tak rama, sehingga ada beberap pasien meninggal dunia.
“Kalau soal meninggal itu sudah ada janji Allah. Yang penting semua pasien dilayani sesuai sop dan kompetensi Rumah Sakit. Kalu memag tidak tersedia dokter spesialis yang menanganinya ya harus di rujuk ke RS yang ada dokter spesialisnya,” jelasnya.
Pewarta | Soprian Ardianto
Editor | Bima Setia Budi