Ribuan Ekor Sapi di Bengkulu Terkena Penyakit Cacar

Caption foto: Sapi yang terkena Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang saat ini sudah memasuki di Desa Tangsi Baru Kabupaten Kepahiang (Dok/Disnak Keswan Prov. Bengkulu)
Caption foto: Sapi yang terkena Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang saat ini sudah memasuki di Desa Tangsi Baru Kabupaten Kepahiang (Dok/Disnak Keswan Prov. Bengkulu)

Infonegeri, BENGKULU – Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu, M. Syarkawi menyebutkan dalam enam bulan terakhir, sekitar seribuan ekor sapi di Provinsi Bengkulu terkena penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) atau penyakit cacar.

Dijelaskannya penularan penyakit ternak dari hari ke hari terus mengalami peningkatan bahkan diperkirakan belum mencapai puncak penyebaran. Penyebaran penyakit ini terjadi di Kabupaten dan Kota terkecuali di Wilayah Kabupaten Lebong dan Pulau Enggano.

“Terus mengalami penambahan menyebar di kabupaten/kota, kecuali wilayah Lebong dan Pulau Enggano. Saat ini sudah mencapai 1000 ekor sapi yang dilaporkan kena penyakit ini, yang tertinggi kasusnya ada di Kabupaten Kaur,” kata Syarkawi, Rabu (4/10/2023).

Penyakit ini tidak menyebabkan kematian pada hewan ternak, kecuali terdapat komplikasi penyakit penyerta, dan penyebarannya dari gigitan serangga. “Akibat LSD ini bisa meninggalkan bercak-bercak luka di tubuh ternak yang membuat tidak nyaman untuk dilihat bahkan cukup mengerikan untuk dilihat,” jelas Syarkawi.

Untuk menekan penyebaran penyakit LSD tersebut, masyarakat pemilik ternak diharapkan segera memberikan vaksi pada sapi-sapi tersebut sehingga tidak tertular. Disamping itu juga dilakukan pemisahan atau isolasi pada sapi yang terkena LSD.

“Peternak itu harus telaten mengurus ternaknya terutama masalah kebersihan kandang, dengan demikian daya tahan tubuh ternak lebih bagus dan meningkat sehingga ketika ada penyakit tidak gampang terserang. Serta juga melakukan vaksinasi LSD,” terangnya.

Ia juga menyebutkan saat ini 20 ribu dosis vaksin LSD tersedia yang bisa diakses masyarakat dengan gratis. “Tinggal lapor ke dinas, nanti ada petugas yang mendatangi untuk memberikan vaksinasi kepada ternak sapinya.” tutupnya.

Pewarta | Soprian Ardianto
Editor | Bima Setia Budi